Alami Penurunan Penumpang Hingga 20% selama PPKM, Kaunit Terminal Purabaya: Operasional Tetap Jalan Sesuai Prokes Covid 19

Kondisi Sepi Penumpang di Terminal Purabaya (foto fajar )

Sidoarjo, liniindonesia.com – Mengalami tingkat penurunan penumpang selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Kepala Unit Terminal Purabaya Bungurasih Surabaya tegaskan jam operasional terminal tetap buka 24 jam dengan tetap berjalan sesuai himbauan protokol kesehatan.

PPKM yang sedang diterapkan di Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo guna menekan angka penyebaran Covid19 mengakibatkan menurunnya intensitas jumlah penumpang di Terminal Bungurasih. Hal ini sesuai apa yang dipaparkan Kaunit Terminal Bungurasih Imam Hidajat bahwa selama PPKM berlangsung intensiteas penumpang menurun derastis.

Bacaan Lainnya

“Semenjak pemberlakuan PPKM jumlah penumpang memang turun derastis sekitar 20%, namun apa yang telah dicanangkan dan diperintahkan oleh pemerintah tetap kita patuhi dan senantiasa menjaga protokol kesehatan sesuai dengan aturan yang berlaku,” Ujar Imam Hidajat. Selasa (19/01/2021).

Dalam pertemuan siang tadi, Imam Hidajat juga menyampaikan bahwa syarat penumpang untuk tujuan Provinsi Bali dan Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta harus membawa dan menyertakan surat hasil rapid antigen, namun untuk antar kota dalam provinsi sendiri tetap harus membawa surat sehat dan pengecekan suhu tubuh.

“Kalau di terminal purabaya sendiri tidak ada penutupan tetapi memperketat protokol kesehatan bagi penumpang yang akan keluar dari Surabaya dan terutama bus yang masuk dari daerah lain,” Ujarnya.

Tidak hanya itu, Kaunit Terminal Purabaya menambahkan bahwa selama masa PPKM berlangsung, jumlah bus yang masuk dan beroperasi di Terminal Purabaya juga mengalami penurunan. Hal ini berbanding lurus dengan penumpang yang sebelumnya sehari hingga 28.000 penumpang namun sekarang hanya mencapai total 5.000 penumpang selama sehari.

Sanksi penurunan penumpang langsung dijalan juga diberlakukan bagi penumpang yang tidak mengikuti aturan dengan tidak membawa hasil rapid antigen. Hal ini dimungkinkan agar siapa saja mengikuti peraturan yang berlaku.

“Kita juga bekerja sama dengan berbagai instansi terkait seperti Palang Merah Indonesia yang siap sewaktu-waktu dibutuhkan pengecekan. Di loket masuk kita cek suhu badan dan cek masker, jika suhu badan lebih dari 37 dan apabila ada penumpang yang kedapatan sakit maka akan kita arahkan ke rekan-rekan PMI untuk dicek ulang apakah diperbolehkan melanjutkan perjalanan atau ditunda dulu karena kondisi kesehatannya tidak normal,” Tambahnya. (Fajar)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *