Pemuda Muhammadiyah: Butuh Kolaborasi Untuk Realisasi Program Gus Muhdlor

Ibnu Rusdi Seketaris Pemuda Muhammadiyah Sidoarjo

Sidoarjo, liniindonesia.com – Kehadiran Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo yang akan dilantik besok, Jumat (25/2/2201), akan menjadi harapan baru bagi masyarakat Kota Delta. Salah satunya terkait percepatan dalam menangani tingkat pengangguran sebagai dampak pandemi Covid-19.

Bupati terpilih Ahmad Muhdlor Ali dan Wakilnya Subandi setidaknya telah mencanangkan 17 program MAS dalam kampanye di Pilbup 2020 lalu. Salah satunya ialah menciptakan 100 ribu lapangan kerja baru bagi warga Sidoarjo. Program ini diyakini akan menjadi bagian strategis dalam upaya peningkatan kesejahteraan di Sidoarjo. Namun, 100 ribu saja tidak cukup.

Bacaan Lainnya

Sekretaris PD Pemuda Muhammadiyah Ibnu Rusydi mengatakan, dibutuhkan lapangan kerja lebih dari 100 ribu untuk mengatasi pengangguran di Sidoarjo. Bahkan untuk mengatasi pengangguran akibat pandemi masih membutuhkan penguatan yang signifikan. Sebagaimana data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2020, terdapat 357,7 ribu orang penduduk usia kerja yang terdampak covid-19. Mereka terdiri dari pengangguran karena covid-19 sebanyak 47 ribu orang, bukan angkatan kerja karena covid-19 9,6 ribu orang, sementara tidak bekerja karena covid-19 12,9 ribu orang, dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena covid-19 sebanyak 288 ribu orang.

“Kami yakin, persoalan ini akan dapat ditangani oleh duet Gus Muhdlor dan Subandi. Namun, dua orang saja tidak cukup, sinergi dengan berbagai komponen masyarakat dieprlukan. Khususnya bersama kaum muda yang seyogyanya dapat didorong untuk menciptakan lapangan pekerjaan dari sektor UMKM,” tutur Ibnu, Kamis (25/2).

Ibnu optimis, Gus Muhdlor dengan 17 program MAS yang telah dicanangkan mampu membawa Sidoarjo ke depan lebih sejahtera. “Penduduk yang bekerja di sektor formal terus berkurang, tahun lalu bahkan menurun hingga 5,45 persen. Sangat dimaklumi, industri di Sidoarjo tidak hanya berhadapan dengan situasi pandemi tetapi juga tuntutan upah kerja di ring satu Jatim yang tinggi,” ujar Ibnu.

Dalam kondisi itu, dorongan kepada kaum muda untuk menjadi start up sangat penting. Selain itu, kehadiran talenta berbakat untuk menyambut era Gig Economy harus semakin dipertajam. “Kami yakin, hadirnya program MAS berupa Youth Center sebagai wadah kreatifitas anak muda di Sidorjo akan memberi harapan baru. Tidak hanya sebagai ruang eksrpesi melainkan juga ruang ide untuk menarik potensi ekonomi sebesar-besarnya di Sidoarjo,” pungkas Ibnu. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *