Perusahaan Otobus Alami Kerugian Selama Larangan Mudik Lebaran 2021

PO Bus Alami Kegian selama larangan Mudik Lebaran (Foto Fajar )

Sidoarjo, liniindonesia.com – Sejumlah Perusahaan Otobus (PO) alami kerugian yang signifikan serta penurunan jumlah penumpang secara drastis selama masa larangan mudik Lebaran tahun 2021. Penuruanan serta kerugian tersebut terjadi diprediksi selama masa larangan mudik tahun ini. Minggu (09/05/2021).

Dikonfirmasi liniindonesia.com, Dedi Pengurus Perusahaan Otobus (PO) Sinar Mandiri Mulia yang ada di Kantor garasi Sidoarjo mengatakan bahwa perusahaan yang dinaunginya sekarang mengalami kerugian yang cukup banyak. Ia mengatakan biaya karyawan Bus seperti Sopir, Mekanik dan pengurus laiinya harus tetap dibayarkan meskipun hampir tidak ada bus yang jalan hingga kini.

Bacaan Lainnya

“kita ada bus banyak serta karyawan juga banyak, tetapi tidak ada yang jalan kendaraanya. Kami biaya untuk bayar mekanik, sopir, staff sekarang yang stay di garasi kalau tiba-tiba diliburkan kan tidak mungkin,” Ujar Pengurus PO Sinar Mandiri Mulia.

Lebih lanjut Dedi memaparkan bahwa perusahaanya tetap mematuhi aturan pemerintah terkait pemberlakuan larangan mudik dan pembatasan jalur transportasi darat mulai tanggal 06 Mei – 17 Mei 2021 telah dijalankan oleh pemerintah, dengan pengecualian bahwa hanya bus yang berstiker kemenhub atau dishub saja yang boleh beroperasi ditengah larangan tersebut.

“PO Sinar Mandiri Mulia sendiri praktis total hanya 11 bus atau armada saja yang berstiker AKDP dan AKAP. Tentunya itu sudah kebijakan dari pusat dan kita tetap menghormatinya,” imbuh Dedi.

Dedi mengatakan total armada dari PO Sinar Mandiri Mulia yang ada di garasi adalah 40 armada. Dengan rata-rata selama pandemi hanya mengeluarkan 20 hingga 25 armada saja. Selama masa pelarangan mudik, total armada yang berstiker dan boleh beroperasi hanya 11 armada.

“Bisa dibayangkan sendiri, kita masuk Terminal Purabaya Bungurasih pukul 05.00 dan menunggu sampai pukul 13.00 hanya ada 3 penumpang saja yang naik. Ya mau tidak mau kita tetap angkut dan berjalan. Nah dari sini kita bisa tau kalau kita rugi namun kita tetap memaksa untuk berjalan dengan harapan dapat terpenuhi hak-hak pekerja disini,” Tambahnya.

Sebelumnya, Kaunit Terminal Purabaya Imam Hidayat memaparkan jika total penumpang yang terakumulasi masuk dalam wilayah Terminal Purabaya hanya sekitar kurang dari 150 penumpang saja. Hal tersebut menurun drastis dari biasanya yang bisa mencapai 10 ribu penumpang yang masuk di Terminal Purabaya perharinya.

Senada dengan yang disampaikan oleh Dedi, Yepi salah satu staff PO Harapan Jaya Medaeng waru juga mengatakan bahwa penurunan penumpang sejak tangal 05 Mei 2021 hingga kini terus berlangsung.

“Pokoknya terhitung per tanggal 05 dan 06 penjualan tiket untuk PO Harapan Jaya jurusan jakarta atau Trenggalek itu hampir ndak ada penjualan sama sekali. Penumpang banyak yang nanya, namun kita tetap sesuai aturan perusahaan jadi ya kita patuh aturan pemerintah saja,” Pungkas Yepi. (fajar)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *