“Surabaya Emas” Cara Unik Cak Eri atasi Stunting

Eri Cahyadi Walikota Surabaya (Foto Istimewa)

Surabaya, Lini Indonesia – Stunting masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat, tak terkecuali di Kota Surabaya. Mengingat stunting dapat berdampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) di masa depan.

Maka dari itu, Pemkot terus berupaya mengatasi stunting dengan berbagai cara. Salah satunya dengan menggelar Gebyar Lomba Bersama Wujudkan ‘Surabaya Emas’ (Eliminasi Masalah Stunting), yang hari ini, Sabtu (5/3/22) menjadi puncak pengumuman acara.

Bacaan Lainnya

Pengumuman tersebut, dihadiri oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya Rini Indriyani serta jajaran camat hingga lurah se-Kota Pahlawan. 

Dalam kesempatan ini, Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, dengan adanya lomba Surabaya Emas, diharapkan mampu menekan angka penurunan stunting dan dinyatakan lulus stunting.

Diketahui meskipun telah dinyatakan lulus stunting, ada 308 balita yang ikut dalam lomba ini tetap dipantau gizinya oleh Pemkot Surabaya. 

“Perjuangan kita belum selesai, saya inginnya di tahun bisa zero stunting, zero angka kematian ibu dan anak, serta zero gizi buruk. Sehingga yang sudah lulus stunting batasnya itu minimal, ayo kuatno (dikuatkan lagi),” kata Wali Kota Eri Cahyadi, di Halaman Balai Kota Surabaya.

Eri pun mengungkapkan, dalam mengatasi masalah stunting bukan hanya tugas Pemkot Surabaya dan TP PKK saja, akan tetapi juga peran dari Kader Surabaya Hebat serta seluruh stakeholder. Dengan kebersamaan tersebut, ia berharap angka stunting di Kota Surabaya bisa ditekan lagi. 

“Kita didukung betul oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jatim, sehingga semua stakeholder nanti akan menjadi satu bagian agar bisa zero stunting,” ungkapnya.

Ia memaparkan, saat ini angka stunting di Kota Surabaya menurun drastis, dari 5.727 kemudian menjadi 1.785 dan hari ini menjadi 1.626. Meski menurun cukup tajam, Eri tetap fokus menggenjot dalam tiga bulan mendatang, menargetkan bisa zero stunting. 

“Saya ingin tiga bulan kedepan dipantau terus. Jadi kan ‘Surabaya Emas ini sebagai tools (alat penggerak), agar para kader nantinya melanjutkan gerakan ini secara berkelanjutan bergandengan tangan dengan Pemkot Surabaya,” paparnya. 

“Insya Allah nanti kalau sudah ada SK Kader Surabaya Hebat itu muncul, saya inginnya per RW. Jadi nanti per RW itu akan dapat penghargaan, jika angka stuntingnya paling sedikit. Tidak hanya stunting, tapi juga tidak ada gizi buruk, orang miskin yang tidak masuk ke dalam MBR, saya harap tidak ada lagi itu,” imbuh mantan Kepala Badan Perencanaan dan Kota (Bappeko) Surabaya tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *