Jakarta, Lini Indonesia – Militer Israel dilaporkan menggunakan senjata dari abad pertengahan untuk membakar hutan di perbatasan selatan Lebanon guna menekan milisi Hizbullah.
Menurut laporan dari New Arab, Israel menggunakan trebuchet, ketapel besar dari era abad pertengahan, untuk meluncurkan alat pembakar ke kawasan hutan di perbatasan Lebanon. Tujuan pembakaran ini adalah untuk mencegah Hizbullah melakukan serangan terhadap Israel.
Seorang juru bicara militer Israel mengonfirmasi penggunaan senjata tersebut, tetapi menyatakan bahwa itu hanya merupakan “inisiatif lokal” dan bukan bagian dari peralatan militer standar.
Pada Rabu (12/6), Hizbullah menembakkan 215 roket dan beberapa rudal ke wilayah utara Israel sebagai balasan atas kematian komandan senior mereka, Taleb Abdullah, yang tewas dalam serangan udara Israel sebelumnya.
Serangan Hizbullah dimulai pada Rabu pagi dengan meluncurkan 90 roket ke berbagai wilayah di Israel utara, termasuk Tiberias, Safed, dan Rosh Pina, yang bertepatan dengan perayaan hari raya Shavuot oleh warga Yahudi Israel.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melaporkan bahwa 70 roket lainnya ditembakkan ke daerah Gunung Meron, tempat lokasi pangkalan pengatur lalu lintas udara.
Hizbullah mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, menyatakan bahwa mereka menargetkan beberapa situs militer Israel sebagai balasan atas serangan Israel di Jouaiyya, Lebanon selatan, yang menewaskan Komandan Abdullah dan tiga anggota lainnya.
Komandan Taleb Abdullah adalah salah satu komandan senior Hizbullah yang tewas dalam pertempuran ini. Dia dikenal memimpin unit Nasr Hizbullah, salah satu dari tiga divisi regional di Lebanon selatan.(NA)