Jakarta, Lini Indonesia – Ketua Tim Pengawas Haji RI, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), mengkritik kondisi tenda jemaah haji Indonesia di Mina yang dianggap terlalu sempit, sementara Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, menyatakan kondisi tersebut sudah berlangsung sejak lama.
Cak Imin menyoroti bahwa setiap jemaah hanya mendapatkan jatah ruang 0,8 meter di dalam tenda, menyebabkan banyak jemaah tidur di lorong.
“Jamaah tidur berhimpitan seperti sarden dan di lorong sempit antara tenda,” cuit Cak Imin melalui akun X @cakimiNOW, Selasa (18/6/2024).
Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ace Hasan Syadzily, juga mengamati masalah yang sama saat mengunjungi tenda jemaah Kloter JKS 10 Kabupaten Bandung Barat di Maktab 76 Mina, di mana banyak jemaah terpaksa tidur di luar tenda karena penuh sesak.
Menanggapi hal ini, Yaqut menyatakan bahwa keterbatasan wilayah di Mina selalu menjadi isu sejak kuota haji kembali normal pada 2017.
“Mina dari dulu seperti itu. Sejak kuota kembali normal pada 2017, isunya selalu soal kepadatan. Sehingga, menerima tambahan kuota selalu menjadi berkah sekaligus tantangan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (19/6/2024).
Yaqut mengakui bahwa keterbatasan wilayah di Mina menimbulkan tantangan dalam hal kenyamanan dan keselamatan jemaah. Meskipun begitu, dia menyatakan proses puncak haji tahun ini berjalan lancar dan berjanji untuk mengevaluasi pelayanan haji.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadir Effendy, juga mengakui adanya permasalahan pelayanan haji di Mina dan menyebut perlunya evaluasi di Arafah. Muhadir berencana untuk terbang ke Arab Saudi pada 3 Juli mendatang.(NA)