Tokyo, Lini Indonesia – Gelombang panas ekstrem di Tokyo Jepang memakan korban. Pasalnya sebanyak enam orang tewas akibat sengatan panas tersebut. Dikabarkan juga gelombang panas di musim hujan baru terjadi dan sangat langka. Situasi buruk tersebut mendorong pihak berwenang untuk mengeluarkan serangkaian peringatan kesehatan.
Temperatur juga mencapai rekor tertinggi mendekati 40 derajat Celsius pada Senin 8 Juli 2024 di pos pengamatan di Tokyo dan di wilayah Wakayama selatan, menurut media lokal.
Beberapa hari terakhir, pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan sengatan panas di sebagian besar wilayah negara itu, yang mendesak penduduk untuk menghindari berolahraga di luar ruangan dan menggunakan AC.
“Ini adalah keadaan darurat yang mengancam jiwa,” kata Hisako Ichiuji yang berusia 60 tahun, yang pada hari Selasa mendatangi “tempat berteduh yang sejuk” di Menara Tokyo, tempat wisata populer di ibu kota.
Biasanya berupa fasilitas seperti pusat komunitas atau perpustakaan yang dilengkapi dengan AC, tempat berteduh tersebut merupakan bagian dari skema yang diadopsi tahun ini yang mengharuskan pemerintah daerah untuk menyediakan tempat berteduh bagi masyarakat dari panas setelah peringatan dikeluarkan.
“(Dulu) suhunya tidak seperti ini. Saya pikir penting untuk menjaga diri kita tetap terhidrasi, dan berlindung di fasilitas seperti ini,” tambah Ichiuji.