Yogyakarta, Lini Indonesia – Gunung Merapi teramati memuntahkan guguran lava pijar sebanyak 43 kali pada Sabtu (13/7/2024). Hingga kini, tingkat aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan lada level tiga atau Siaga.
“Terjadi 43 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1,8 kilometer. Ini ke arah barat daya,” tulis keterangan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Minggu (14/7/2024).
BPPTKG merekomendasikan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya. Meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer (Km), Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau hingga radius 3 km dari puncak.
“Dari data pemantauan, suplai magma masih berlangsung, yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran. Khususnya di dalam daerah potensi bahaya,” tulis BPPTKG.
BPPTKG juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mewaspadai bahaya lahar dan Awan Panas Guguran (APG). Terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
“Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu. Dari erupsi Gunung Merapi,” tulisnya mengakhiri. (*)