Hasil Studi, Populasi di Jepang Menurun Karena Biaya Hidup Makin Tinggi, Tingginnya Generasi Jomblo

Sementara itu, orang berusia di atas 65 tahun sekarang mencapai lebih dari 30 persen dari populasi “sangat tua” negara tersebut. Pergeseran demografi ini membuat para pembuat kebijakan khawatir tentang masa depan ekonomi terbesar kedua di Asia itu. Perdana Menteri Fumio Kishida kemudian menjadikan peningkatan angka kelahiran sebagai prioritas nasional.

Studi riset terkini, menunjukkan bahwa semakin banyak anak muda Jepang yang enggan menikah atau memiliki anak karena tertekan oleh prospek pekerjaan yang suram, biaya hidup yang tinggi dan tidak disertai peningkatan gaji serta budaya perusahaan bias gender yang menambah beban pada perempuan dan ibu bekerja.

Read More

Pemerintah mengalokasikan 5,3 triliun yen (sekitar 34 miliar dollar AS) sebagai bagian dari anggaran 2024 untuk mendanai insentif pasangan muda untuk memiliki lebih banyak anak, seperti meningkatkan subsidi untuk pengasuhan anak dan pendidikan, yang diperkirakan akan menghabiskan 3,6 triliun yen (sekitar 23 miliar dollar AS) uang pajak setiap tahun selama tiga tahun ke depan.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *