Surabaya, Lini Indonesia – Polrestabes Surabaya kali pertama melakukan gelar perkara di TKP, rumah Sandra perempuan usia 30 tahun.
Semula korban diduga meninggal karena bunuh diri. Akan tetapi, Satreskrim Polrestabes Surabaya mencium ada yang tak beres.
Polrestabes Surabaya pun mendalami kasus kematian Sandra itu lagi. Ternyata, ada beberapa luka yang membekas di tubuh Sandra. Hasil visum pun menguat jika Sandra tewas bukan karena bunuh diri. Melainkan mati karena dibunuh.
Polisi pun segera mengumpulkan semua barang bukti untuk mencari siapa pelakunya. Kabut misteri kematian Sandra di Darmo Permai, Surabaya, pun tersibak. Hasil penyidikan Satreskrim Polrestabes Surabaya mengerucut ke satu orang. Yakni, Putri Anastasya.
Putri Anastasya kenal dekat dengan Sandra. Keduanya memiliki hubungan darah. Sandra adalah kakak Putri. Keduanya bukan orang yang tak saling kenal.
Plt Kasatreskrim Polrestabes Surabaya Kompol Teguh Setiawan mengungkapkan, di awal, Putri tak mengaku jika dia telah mengakhiri nyawa sang kakak.
”Setelah kami beberkan barang bukti, pelaku mengaku bahwa benar dirinya telah membunuh Sandra. Salah satu buktinya adalah CCTV jalan di kawasan rumah korban yang menyorot pelaku, kemudian ada barang bukti berupa celana dalam juga,” jelas Teguh di Mapolrestabes Surabaya.
Sebelumnya, Putri Natasya tega menghabisi nyawa kakak kandungnya sendiri, Sandra, di Surabaya. Putri Natasya terpaksa mengenakan rompi oranye di usianya yang masih 25 tahun setelah dicokok Satreskrim Polrestabes Surabaya. dia diduga membunuh Sandra di Darmo Permai, Surabaya, beberapa waktu lalu.