Komunitas Alumni Unair Diskusi Kemajuan Masyarakat Bareng Paslon SAE

Sidoarjo, Lini Indonesia – Dukungan Komunitas alumni Unair di Sidoarjo untuk pasangan SAE (Sidoarjo Aslichin-Edi), tak lain tak bukan juga karena sama-sama almamater, sejumlah pandangan program kerja juga disampaikan kepada Paslon SAE.

Ungkapan itu disampaikan Koordinator alumni Unair asal Sidoarjo drg. Dwi Wahyu Indrawati, Sp.Perio M.Kes. Dukungan dan ikut memenangkan pasangan SAE karena sama-sama alumni Unair Surabaya.

“Cabup Mas lin itu alumni Unair Surabaya, begitu juga dengan Cawabup Edi Widodo juga alumni Unair Surabaya,” ucapnya usai mendeklarasikan dukungan di Cafe Kopili di Jalan Malik Ibrahim Sidoarjo Kamis (19/9/2024).

Dwi menjelaskan dari baground pendidikan yang dibanggakannya, tentunya program yang diusung oleh pasangan SAE, pastinya untuk kemajuan, kemakmuran dan lainnya untuk masyarakat Sidoarjo.

“Saya bersama para alumni Unair yang lain dan semuanya tinggal di Sidoarjo sudah membaca visi dan misi Cabup Mas Iin dan Abah Edi. Saya kira bagus untuk Sidoarjo kedepan,” tambahnya.

Dia menyebutkan, dalam perjumpaan dengan Cabup Mas lin, rombongan para alumni Unair juga melakukan dialog atau diskusi soal hal-hal untuk kemajuan dan kemakmuran masyarakat Sidoarjo.

Soal masukan dalam diskusi untuk Sidoarjo kedepan diantaranya mencakup program kesehatan, perlu adanya pemerataan kapitasi bagi klinik-klinik swasta. Idealnya setiap klinik menangani sekitar 5 ribu pasien atau peserta BPJS Kesehatan. Dan kenyataan yang ada selama ini masih kurang.

Pembangunan rumah sakit tidak hanya di Rumah Sakit Sidoarjo Barat. Tapi juga harus dilakukan di Sidoarjo Selatan, Utara, dan sebagainya. Perlu peningkatan jumlah pusat layanan kesehatan sehingga pelayanan kepada masyarakat lebih merata, efisien, dan cepat.

“Sebagai daerah penyangga Surabaya, Sidoarjo harusnya memiliki rumah sakit yang modern, berfasilitas lengkap, mudah diakses siapa saja, pelayanan yang ramah, SDM yang profesional, dan bisa menampung pasien-pasien dari daerah sekitar Sidoarjo yang membutuhkan perawatan lanjutan,” urainya. 

Dalam diskusi soal Pengadaan Barang dan Jasa, utamakan dahulu perusahaan pengadaan barang dan jasa yang berdomisili di Sidoarjo. Perlu juga pembenahan atas banyaknya tender proyek yang tidak semestinya, tidak transparan, dan tidak akuntabel. “Mafia proyek” harus diberantas habis karena menyebabkan proyek-proyek infrastruktur yang dibangun berkurang kualitasnya dan masyarakat yang dirugikan,” tandasnya.

Bidang Infrastuktrur, dilakukannya perbaikan pedestarian agar nyaman digunakan pejalan kaki, perbanyak taman-taman kota, baik di tengah maupun di pinggir kota,   serta perawatan berkala.

“Normalisasi saluran-saluran sungai, embung, waduk, maupun penampung air lainnya untuk menghindari banjir yang kian tahun meningkat, juga harus dilakukan,” terangnya.

Untuk UMKM, terdiskusikan soal pendirian co-working space di tiap kecamatan sebagai sarana UMKM naik kelas, fasilitasi kemudahan perizinan dan pembiayaan untuk pengembangan UMKM. Kemudahan akses masuk ke instansi dan market modern untuk produk-produk lokal juga perlu dilakukan.

Sedangkan untuk Bisnis dan Usaha, urusan perizinan usaha supaya dipermudah, khususnya bagi pengusaha pemula.
Perlunya sistem perizinan digital yang aplikatif, mudah diakses, dan transparan harus.

Soal Keamanan, masih dijumpai gangster, kelompok pesilat, dan komunitas tertentu yang membikin onar dan keributan sehingga meresahkan masyarakat.

“Keamanan di malam hari perlu ditingkatkan karena sebagian warga Sidoarjo ada yang bekerja di malam hari atau larut malam. Dan sistem keamanan lingkungan perlu ditingkatkan lagi untuk meminimalisir tindak kejahatan,” sarannya.
 
Terakhir untuk masalah pemerintahan, RT dan RW perlu mendapat perhatian lebih karena mereka adalah ujung tombak pelayanan pemerintahan di tingkat terendah.

“Peningkatan pelayanan SDM di tingkat kelurahan dan desa dengan SOP tertentu, serta seleksi dan pengisian jabatan harus berdasarkan kompetensi, sistem merit, maupun prestasi. Tidak berdasarkan like and dislike atau kedekatan dengan atasan atau pejabat,” pungkasnya dengan menyebut hal-hal yang diskusikan merupakan rumusan dari Tim Alumni Unair yang berdomisili dan warga Sidoarjo.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *