Sidoarjo, Lini Indonesia – DPR RI Komisi VII Ir. H Bambang Haryo Soekartono (BHS) mendorong pelaku UMKM di industri tas Tanggulangin untuk berinovasi dalam memasarkan produknya. Selain itu, Pemerintah daerah juga diminta memberikan perhatian lebih atas keberadaan mereka.
Hal itu disampaikan Bambang Haryo dalam kunjungan kerjanya di industri tas atau sentra pengerajin Tanggulangin di Intako, Kedensari, Sidoarjo, Jawa Timu, Jumat (6/12/2024).
Dia mengatakan, Intako masih memiliki nilai jual yang tinggi untuk sebuah produk UMKM lokal di pasar global. Inovasi dalam pemasaran serta display gerai perlu untuk dilakukan sebuah perubahan dalam bersaing di era digital.
“Intako ini harus berinovasi. Apalagi di era digital sekarang ini, produk-produk nya juga bagus dan harga nya jauh lebih murah dibandingkan dengan lainya. Gerai nya juga harus dipercantik lagi, warna cat dan pencahayaan nya, kebersihannya. Nanti saya minta Pak Bupati untuk bantu cat gerai di Intako,” kata Bambang Haryo.
Menurutnya, produk dari UMKM di sentra pengerajin Tanggulangin tak kalah dari produk-produk negara di Eropa. Apalagi, harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan sejumlah produk dari negara-negara lain dengan kualitas yang sama.
“Dompet kulit ini contohnya, harganya disini cuma Rp. 58 ribu saja. Ini kalau di jual di luar negeri sudah jutaan. Nah ini yang nanti akan kita dorong daya beli masyarakat. Apalagi, Sidoarjo diapit dengan daerah-daerah berpenghasilan besar UMK nya dan industri nya. Kita arahkan masyarakat di Sidoarjo raya ini berkunjung kesini untuk membeli produk disini saya yakin bisalah,” ungkapnya.
Dia juga menyoroti terkait tanggungan perbankan intako atau koperasi kumpulan pengerajin tersebut di salah satu bank BUMN. Menurutnya, kondisi daya beli Intako yang menurun dan faktor kurang maksimal nya pemasaran, menjadi evaluasi perbankan untuk memberikan suku bunga rendah dan relaksasi anggunan.
“Bank ini harus turut membantu pelaku UMKM termasuk dari suku bunga pinjamannya. Nanti kita bantu untuk penghapusan hutang sesuai dengan program Presiden Pak Prabowo, tapi kalau tidak bisa kita upayakan untuk perpanjangan waktu pinjaman agar tidak sampai dilelang,” tegasnya.
Pihaknya meminta bank terkait untuk memberikan kemudahan dan memfasilitasi pelaku UMKM untuk bangkit dan melanjutkan daya saingnya dalam pemasaran.
Sementara itu, Ketua Intako Zainul Arifin berharap melalui kunjungan DPR RI Bambang Haryo Soekartono. Pemerintah daerah dan Pemerintah pusat tahu bahwa Intako masih ada dan tetap eksis meski banyak tantangan yang harus dihadapi.
“Kita akui kita lemah untuk pemasaran digital. Masa transisi dari tahun 2006 pasca Lapindo itu, kita benar-benar kesulitan. Setelah itu Covid-19 kita baru bangkit terpuruk lagi. Terlepas itu semua kami bersama pengerajin lainnya tetap optimis bahwa Intako masih memiliki daya saing dan nilai jual,” katanya mengakhiri.