Jakarta, Lini Indonesia – PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) terpaksa menutup sekitar 400 gerai di berbagai wilayah sepanjang tahun ini.
Direktur Corporate Affairs Alfamart, Solihin, mengungkapkan bahwa penutupan ini disebabkan oleh kerugian yang dialami perusahaan, yang salah satunya disebabkan oleh tingginya biaya sewa toko, sementara penjualan terus menunjukkan penurunan.
Dalam sebuah wawancara yang diterima pada Minggu (15/12/2024), Solihin menjelaskan bahwa meskipun penutupan ini merupakan keputusan yang sangat sulit, langkah tersebut harus diambil demi kelangsungan perusahaan.
“Jika kami masih mendapatkan keuntungan, tentu kami akan terus membuka gerai baru. Namun kenyataannya, kami harus menghadapi kondisi yang tidak menguntungkan sehingga keputusan untuk menutup beberapa gerai menjadi tak terhindarkan,” ujar Solihin.
Ia menambahkan bahwa Alfamart harus fokus pada efisiensi operasional dan pengelolaan toko yang lebih menguntungkan.
Meskipun menghadapi penutupan sejumlah gerai, Alfamart tetap melanjutkan ekspansi dengan membuka gerai baru di daerah lainnya. Bahkan, menurut Solihin, jumlah gerai baru yang dibuka tahun ini melebihi jumlah gerai yang ditutup.
Perusahaan sebelumnya menargetkan untuk membuka 800 gerai baru tahun ini, namun dengan adanya penutupan ratusan gerai, mereka akhirnya berhasil membuka lebih dari 800 gerai.
“Artinya, meskipun ada beberapa gerai yang tutup, kami tetap membuka gerai baru di lokasi lain. Hal ini untuk menjaga keseimbangan dan menopang kelangsungan bisnis kami secara keseluruhan,” kata Solihin.
Ia juga menjelaskan bahwa meski penutupan menjadi kenyataan yang sulit, perusahaan berkomitmen untuk tetap hadir dan berkembang di berbagai daerah dengan membuka gerai di lokasi yang lebih potensial.