Surabaya, Lini Indonesia – Kepala DPMPTSP Jatim Dyah Wahyu Ermawati menegaskan pentingnya MPP Digital untuk meningkatkan pelayanan publik baik di Jatim maupun kabupaten/ kota. Hal ini akan menjadi salah satu faktor percepatan di berbagai sektor, utamanya dalam realisasi investasi dan pertumbuhan ekonomi Jatim.
Upaya peningkatan realisasi investasi ini juga terus digenjot DPMPTSP Jatim dengan memberikan akses kemudahan dalam pengurusan izin berusaha. Tak tanggung-tanggung, dalam periode Januari – September 2024, DPMPTSP telah menerbitkan 24.562 izin.
“Artinya, setiap bulan kita rata-rata menerbitkan 2.700 lebih izin usaha. Dan mayoritas itu merupakan izin berusaha perorangan milik pelaku usaha mikro kecil,” jelas Dyah Ermawati.
Dengan kemudahan perizinan tersebut, realisasi investasi Januari – September Tahun 2024 cukup bergairah. Selama periode sembilan bulan tersebut, secara y-on-y meningkat 11,3 persen. Sementara dari capaian realisasi pada triwulan III tahun 2024 yang diakumulasi dengan triwulan sebelumnya, maka target investasi Jawa Timur sesuai RPJMD di Tahun 2024 telah terpenuhi sebesar 96,9 persen atau sebesar 111,44 triliun. Sementara menurut target BKPM RI Tahun 2024 masih tercapai 74,9 persen.
“Kita sangat optimis, capaian target ini akan terus meningkat hinggar akhir tahun 2024 dan memenuhi target baik RPJMD maupun BKPM RI. Karena itu, kuncinya ialah peningkatan pelayanan perizinan dan membangun iklim investasi yang sehat di Jatim,” ujar Dyah.
Terkait dengan MPP digital ini, Dyah berharap upaya transformasi digital akan terus mendorong meningkatnya pelayanan publik di Jatim. Hal ini selaras dengan upaya meningkatkan Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Jawa Timur. Tahun 2023 lalu, Indeks SPBE Jatim berada di angka 3,62 dan masuk kategori sangat sehat.
“Melalui MPP digital ini akan dapat terwujud kemudahan akses ke sistem perizinan atau non izin dan akses informasi, keterpaduan layanan di seluruh Provinsi Jatim, menjangkau masyarakat lebih mudah dan lebih luas. Selain itu, juga menjadi pendukung komunikasi publik dan branding,” ujar dia.(*)