Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp 17.000 per Dolar AS: Penyebab dan Dampaknya

Jakarta, Lini Indonesia – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mencapai titik terendah baru, menembus angka Rp 17.000 per dolar AS. Pada Senin, 7 April 2025, rupiah sempat anjlok ke level Rp 17.217 per dolar AS, posisi terlemah sejak krisis ekonomi 1998.

Pelemahan ini dipicu oleh kebijakan Presiden AS, Donald Trump, yang secara tiba-tiba menaikkan tarif impor terhadap produk dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Read More

Tarif impor untuk produk Indonesia dinaikkan sebesar 32%, efektif mulai 9 April 2025. Kebijakan ini memicu kekhawatiran di pasar global dan memberikan tekanan tambahan pada mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.

Menanggapi situasi ini, Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah tegas guna menjaga stabilitas rupiah. BI akan melakukan intervensi di pasar spot, domestic non-deliverable forwards (DNDF), dan pasar obligasi.

Senior Deputy Governor BI, Destry Damayanti, menyatakan bahwa meskipun ada tekanan, kepercayaan investor terhadap pasar obligasi Indonesia masih terjaga.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menilai bahwa meskipun rupiah melemah hingga menembus Rp 17.000 per dolar AS, kondisi tersebut masih dalam batas normal dan tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan.

Pelemahan rupiah ini mendorong masyarakat untuk mencari aset yang dianggap lebih aman, seperti emas. Penjualan emas di berbagai gerai mengalami peningkatan signifikan, mencerminkan kekhawatiran masyarakat terhadap stabilitas ekonomi.

Di sektor bisnis, pelemahan rupiah dan kenaikan tarif impor AS menambah beban bagi pelaku usaha. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengkhawatirkan peningkatan biaya produksi dan penurunan daya saing produk Indonesia di pasar internasional.

Mereka mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah-langkah strategis guna menstabilkan nilai tukar dan mendukung sektor industri dalam menghadapi tantangan ini. (NN)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *