Jakarta, Lini Indonesia – Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari Pelatnas PBSI Cipayung.
Keputusan ini disampaikan dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta pada Kamis, 15 Mei 2025 yang juga disampaikan melalu media sosialnya. Jonatan memutuskan untuk melanjutkan karier sebagai atlet profesional independen dengan alasan utama agar bisa lebih dekat dengan keluarganya.
Dalam pernyataannya, pemain berusia 27 tahun tersebut mengungkapkan bahwa masa persiapan menuju Olimpiade telah menguras banyak waktu dan energi, sehingga ia merasa telah melewatkan momen-momen penting bersama keluarga, terutama ketika sang istri sedang hamil. Hal inilah yang mendorongnya untuk mengevaluasi kembali prioritas hidupnya pasca Olimpiade.
“Selama mempersiapkan diri untuk Olimpiade, saya merasa sudah memberikan yang terbaik. Tapi di sisi lain, saya banyak meninggalkan waktu bersama keluarga. Itu jadi pertimbangan besar setelah Olimpiade selesai,” ujar Jonatan.
Kini, sebagai atlet di luar naungan Pelatnas, Jonatan merasa memiliki fleksibilitas lebih dalam menjalani program latihan. Ia tetap berkomitmen menjaga kualitas latihan meski kini tidak lagi terikat pada sistem pelatnas. Latihan akan dilakukan di klub Tangkas yang lebih dekat dengan tempat tinggalnya di Palmerah, Jakarta Barat.
“Latihan di luar pelatnas bukan berarti lebih ringan. Justru bisa lebih berat karena saya bisa mengatur sendiri jadwal dan porsi latihan. Tapi setidaknya jaraknya lebih dekat dari rumah, jadi saya bisa lebih banyak waktu bersama keluarga,” jelasnya.
Jonatan juga mengungkapkan bahwa keputusannya sudah melalui pembicaraan dengan pihak PBSI. Ia bersyukur permintaannya untuk menjadi atlet independen mendapat pengertian dan dukungan.
“Saya mengutarakan niat saya kepada PBSI, dan saya berterima kasih karena mereka memahami kondisi saya sebagai suami dan ayah. Perjalanan dari rumah ke Cipayung memang cukup jauh dan menyita waktu,” tambahnya.
Meski tidak lagi berada dalam lingkungan Pelatnas, Jonatan menegaskan bahwa dirinya tetap terbuka untuk berkontribusi dalam perkembangan bulu tangkis Indonesia. Ia siap memberikan masukan maupun pengalaman kepada para pemain muda jika dibutuhkan.
“Saya tetap siap jika diminta berkolaborasi dalam latihan bersama di Cipayung, baik seminggu atau sebulan sekali. Kalau ada pemain muda yang ingin berbagi cerita atau pengalaman, saya sangat terbuka,” tutup Jonatan.(*)