Jakarta, Lini Indonesia – Pada Jumat (13/6/2025), militer Israel meluncurkan gelombang serangan besar ke sejumlah wilayah di Iran, termasuk menargetkan fasilitas pengayaan uranium bawah tanah di Natanz, Iran tengah.
Tidak hanya di Natanz, ledakan-ledakan juga terdengar di wilayah barat laut Iran. Bandara Tabriz di Provinsi Azerbaijan Timur turut mengalami kebakaran akibat serangan udara tersebut.
Menurut laporan kantor berita Tasnim, sedikitnya sepuluh lokasi di provinsi itu menjadi sasaran, dengan tiga korban jiwa dilaporkan sejauh ini.
Pemerintah Iran mengecam aksi militer tersebut dan menyebutnya sebagai “deklarasi perang”. Serangan itu menghantam sekitar 100 titik strategis, termasuk fasilitas nuklir serta tempat-tempat yang dihuni pejabat tinggi militer dan ilmuwan nuklir.
Beberapa tokoh penting, termasuk kepala staf angkatan bersenjata Iran, dilaporkan tewas.
Dalam surat yang ditujukan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mendesak agar PBB segera mengambil langkah atas tindakan Israel yang dinilai membahayakan stabilitas kawasan.
Serangan ini memperburuk ketegangan antara kedua negara dan meningkatkan risiko konflik terbuka di Timur Tengah.(*)
