Iran Ancam Tutup Selat Hormuz, Apa Dampaknya Bagi Dunia?

Jakarta, Lini Indonesia – Ketegangan geopolitik di Timur Tengah kembali memanas setelah serangan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran pada Minggu, 22 Juni 2025. Iran pun mempertimbangkan opsi strategis yang ekstrem: menutup Selat Hormuz, jalur vital perdagangan energi global.

Keputusan akhir mengenai penutupan Selat Hormuz berada di tangan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran. Namun, jika langkah ini benar-benar diambil, dampaknya akan sangat besar, terutama bagi Eropa yang sangat bergantung pada pasokan energi dari kawasan Teluk.

Read More

Pakar keamanan dan mantan pejabat intelijen Prancis, Claude Moniquet, memperingatkan bahwa penutupan selat tersebut bisa menjadi bencana bagi Eropa.

Sekitar 20 persen pasokan minyak global dan sebagian besar gas alam cair (LNG) melewati Selat Hormuz setiap harinya. Negara-negara seperti Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab mengandalkan jalur ini untuk mengirimkan energi ke pasar dunia.

Blokade Selat Hormuz oleh Iran akan menyebabkan lonjakan harga minyak dan gas secara global.

Negara-negara Eropa, yang sebagian besar belum sepenuhnya mandiri energi, berisiko mengalami krisis pasokan yang bisa memicu inflasi, perlambatan industri, bahkan gejolak sosial.

Skenario ini menunjukkan betapa rapuhnya ketergantungan dunia, terutama Eropa, terhadap stabilitas kawasan Teluk. Jika konflik memburuk, krisis energi global bisa kembali menghantui seperti pada era-era krisis minyak sebelumnya.(*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *