Fakta Baru: Misteri Kematian Diplomat Muda Masih Belum Terungkap

Jakarta, Lini Indonesia – Pihak kepolisian menyatakan bahwa tidak ditemukan unsur pidana maupun keterlibatan pihak lain dalam kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (ADP). Pernyataan ini disampaikan setelah hasil autopsi dari tim forensik RSUPN Cipto Mangunkusumo menunjukkan sejumlah temuan medis yang menjadi dasar analisis penyebab kematian.

Dalam laporan autopsi disebutkan adanya luka lecet dan memar di beberapa bagian tubuh Arya, serta tanda-tanda perbendungan—yakni kondisi medis yang umumnya terjadi karena aliran darah yang tersumbat atau terhenti. Pemeriksaan lebih lanjut juga menemukan adanya sumbatan di saluran pernapasan dan tanda-tanda mati lemas akibat gangguan pada pertukaran oksigen. Hasil ini menunjukkan bahwa korban mengalami gangguan pernapasan serius sebelum meninggal dunia.

Read More

Meski hasil autopsi mengarah pada kondisi medis yang kompleks, kepolisian menegaskan bahwa seluruh bukti yang ada tidak mengindikasikan adanya tindakan kekerasan dari pihak lain. Dengan demikian, kematian Arya dinyatakan bukan merupakan tindak pidana.

Namun, pernyataan resmi ini belum sepenuhnya diterima oleh pihak keluarga. Mereka masih menyimpan keraguan atas dugaan bahwa Arya meninggal karena bunuh diri. Sejumlah kejanggalan pada malam kejadian menjadi alasan utama keraguan tersebut, termasuk perubahan perilaku yang tidak biasa dari Arya, beberapa jam sebelum ia ditemukan tak bernyawa.

Kronologi kejadian bermula pada malam tanggal 2 Agustus 2025. Berdasarkan rekaman kamera pengawas (CCTV) di area kos tempat Arya tinggal di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, korban terlihat turun dari lantai atas sekitar pukul 23.23 WIB sambil membawa kantong plastik hitam. Ia berjalan menuju area tempat sampah di dekat pagar depan—lokasi yang tidak biasa ia datangi, terutama pada malam hari. Setelah membuang sampah, Arya kembali ke kamarnya di lantai paling atas.

Menurut keterangan penjaga kos, Siswanto, perilaku Arya malam itu tidak seperti biasanya. Selama ini, Arya hampir tidak pernah membuang sampah sendiri, apalagi pada malam hari. Umumnya, sampah dari kamar korban diambil dan dibuang oleh penjaga setiap pagi. Keputusan Arya membuang sampah malam-malam dalam kondisi hujan ringan pun menjadi perhatian tersendiri bagi penjaga.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *