Jakarta, Lini Indonesia – Timnas Indonesia akan menghadapi tantangan berat di fase keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan bertemu dua kekuatan besar Asia, Arab Saudi dan Irak.
Meski Irak dikenal sebagai salah satu tim kuat di kawasan, sejumlah kelemahan mereka bisa menjadi celah yang dapat dimanfaatkan skuad Garuda.
Irak, yang dijuluki Singa Mesopotamia, tercatat tiga kali menaklukkan Indonesia dalam dua tahun terakhir. Dari pertemuan tersebut, Indonesia hanya mampu mencetak dua gol dan kebobolan 10 kali.
Namun menurut pelatih asal Irak, Nather Al Khatib, ada masalah klasik yang hingga kini belum terselesaikan di tim nasional negaranya.
“Hal yang paling mengkhawatirkan adalah masalah lama yang tidak kunjung teratasi, yaitu kekurangan bek tengah berkualitas,” ujar Al Khatib seperti dikutip dari CNN.
Selain itu, posisi bek kanan Irak juga dinilai rapuh dan bisa menjadi titik lemah yang dimanfaatkan lawan. Menurut Al Khatib, masalah ini sulit diperbaiki dalam waktu dekat, bahkan oleh pelatih anyar Graham Arnold.
Tak hanya di lini belakang, sektor tengah Irak pun disebut masih menyisakan persoalan. Meski menjadi salah satu kekuatan utama tim, harmoni dan konsistensi di lini tengah belum terbangun sepenuhnya.
Eksperimen berulang dalam susunan pemain inti justru membuat performa tim kurang stabil di laga-laga penting.
Bagi Indonesia, celah tersebut bisa menjadi kunci untuk meraih hasil positif. Tekanan tinggi ke lini belakang, terutama di area bek tengah dan kanan, bisa memaksa Irak melakukan kesalahan.
Sementara itu, duel di lini tengah harus dimanfaatkan untuk memutus aliran bola ke penyerang Irak.
Jika mampu bermain efektif dan disiplin, peluang Indonesia untuk mengimbangi bahkan mengalahkan Irak tetap terbuka.(*)
