Khofifah Jamin Kesehatan Korban, Basarnas Hadapi Runtuhan

Sidoarjo, Liniindonesia.com – – Ambruknya bangunan musala/aula santri putra Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, saat ratusan santri melaksanakan salat Ashar pada Senin (29/9/2025) sore, telah menyebabkan puluhan santri menjadi korban.

Hingga malam hari, proses evakuasi korban masih terus dilakukan oleh tim gabungan secara non-stop.

Data terbaru menunjukkan jumlah korban mencapai 87 orang, dengan satu santri meninggal dunia dan 86 lainnya mengalami luka-luka yang dirawat di sejumlah rumah sakit.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Surabaya Basarnas, Nanang Sigit P.H., S.I.P., menjelaskan bahwa proses evakuasi telah dimulai sejak pukul 15.50 sore dan berlanjut tanpa henti. Nanang menegaskan, tim SAR gabungan memfokuskan upaya penyelamatan pada korban yang masih hidup atau memiliki tanda-tanda kehidupan di bawah reruntuhan.

“Proses evakuasi telah berlangsung sejak pukul 3:50 sore dan saat ini masih berjalan tanpa henti,” ujar Nanang.

Ia mengakui bahwa tantangan terbesar di lapangan adalah risiko keruntuhan susulan. Metode evakuasi yang diterapkan harus sangat hati-hati untuk mencegah bangunan roboh yang dapat membahayakan baik korban maupun petugas penyelamat.

“Tantangan terbesar dalam proses evakuasi adalah risiko yang ditimbulkan oleh penggunaan alat berat atau alat potong. Penggunaan alat seperti itu dikhawatirkan akan membuat bangunan menjadi roboh,” jelasnya. Selasa, 30/09/25 Dini Hari.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *