Malang, Lini Indonesia – Kasus yang menimpa mantan dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Imam Muslimin atau Yai Mim, terus bergulir dan semakin rumit.
Setelah sebelumnya ramai dengan tudingan pelecehan dari seorang perempuan bernama Sahara, kini muncul persoalan baru yang tak kalah mengejutkan — beredarnya video pribadi yang diduga melibatkan Yai Mim.
Dalam keterangannya kepada wartawan, Yai Mim menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mengirim atau menyebarkan rekaman tersebut kepada siapa pun. Ia mengaku justru menjadi korban kebocoran data pribadi.
“Kalau memang ada video yang tersebar, itu bukan saya yang menyebarkan. Ada orang yang membuka ponsel saya tanpa izin,” ujarnya Selasa (14/10/2025) dikutip dari detik.
Yai Mim mengungkap bahwa ia mengetahui keberadaan video itu saat menjalani pemeriksaan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Agama (Kemenag). Ia mengaku terkejut karena rekaman tersebut memperlihatkan dirinya bersama sang istri.
“Saya benar-benar kaget saat diperlihatkan video itu. Saya tidak tahu bagaimana bisa sampai ke tangan mereka,” katanya.
Menurut Yai Mim, ponselnya pernah beberapa kali dibawa oleh Sahara dengan alasan perbaikan. Bahkan, perangkat itu sempat berada di tangan pihak lain selama berhari-hari.
“Ada satu ponsel yang sempat dibawa lama, sampai 10 hari, bahkan pernah dibawa ke Madura oleh anaknya Mbak Sahara. Saya menduga kebocoran video itu terjadi saat ponsel berpindah tangan.” ungkapnya.
Pernyataan tersebut langsung dibantah oleh pihak Sahara. Kuasa hukumnya, M. Zakki, menyebut tudingan Yai Mim tidak berdasar dan hanya bentuk pembelaan.
“Klaim itu tidak benar. Kami memiliki bukti pendukung, termasuk beberapa orang yang menerima video itu langsung,” ujar Zakki.
Ia menambahkan bahwa timnya telah mengamankan sejumlah bukti digital dan tidak menutup kemungkinan akan ada laporan hukum baru terkait dugaan pelanggaran Undang-Undang Pornografi.
“Semua sudah kami siapkan. Kemungkinan dalam waktu dekat akan muncul laporan baru, tapi bukan dari kami yang melaporkan,” jelasnya.(*)







