Badrus Zaman melanjutkan, kelemahan aktivis seringkali karena mereka berfokus pada kritik, tetapi belum kuat dalam data, metodologi, dan solusi alternatif yang konkret. Kondisi ini menuntut transformasi.
“Civil society Sidoarjo harus menjadi komunitas epistemik penghasil pengetahuan, data, dan gagasan yang kredibel,” tegasnya,
Ia mendesak masyarakat sipil untuk bertransformasi dari sekadar suara yang marah menjadi pikiran yang dihormati. “Demokrasi lokal tidak lahir dari dekrit elit, tetapi dari infrastruktur sipil yang tangguh, cerdas, berintegritas, dan berakar pada rakyat,” tutup Sudrab, menandai pentingnya peran aktif warga. (Yoga)







