Pemerintah Kucurkan Rp 125 M ke Ponpes Al-Khoziny

Surabaya, Lini Indonesia – Pembangunan kembali Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, resmi dimulai. Proyek rekonstruksi yang berdiri di atas lahan seluas 3.700 meter persegi ini menggunakan anggaran APBN sebesar Rp 125,3 miliar, memunculkan perhatian publik karena besarnya dana negara yang digelontorkan untuk satu lembaga pendidikan keagamaan.

Acara peletakan batu pertama berlangsung pada Kamis (11/12/2025) dan dihadiri oleh Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Read More

Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa pembangunan ini ditargetkan selesai pada Juli 2026 dan disebut sebagai langkah bersama untuk memajukan pendidikan pesantren.

Namun, penggunaan anggaran APBN dengan nilai yang sangat besar menimbulkan pertanyaan mengenai prioritas pemerintah dalam pengalokasian dana publik, terlebih pasca bencana banjir dan longsor Sumatera yang masih sangat membutuhkan bantuan.

Di tengah kebutuhan mendesak tersebut, keputusan untuk mengalokasikan lebih dari Rp 125 miliar untuk satu ponpes dinilai tidak sepenuhnya sejalan dengan urgensi nasional.

Adapun Cak Imin menyebutkan bahwa pembangunan ulang ini merupakan bentuk rasa syukur dan gotong royong berbagai pihak untuk menciptakan lingkungan pesantren yang lebih aman bagi para santri.

“Tidak ada kata lain kecuali rasa syukur. Hari ini menjadi momentum untuk kita semua-pemerintah, pengasuh, lembaga pendidikan untuk bahu-membahu agar pesantren semakin nyaman dan aman bagi para santri,” kata Cak Imin dikutip dari Detik.

Meskipun demikian, pernyataan tersebut dianggap sebagian kalangan belum cukup menjawab mengapa proyek ini harus mengandalkan anggaran negara dalam jumlah sebesar itu.

Lebih jauh, ia mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto memberi perhatian khusus terhadap Ponpes Al-Khoziny pasca musibah yang terjadi. Presiden disebut memerintahkan agar pembangunan dipastikan berjalan maksimal.

Perhatian khusus pemerintah pusat terhadap satu proyek tertentu ini menimbulkan spekulasi mengenai arah kebijakan anggaran dan kepentingan prioritas yang melatarbelakanginya.

“Itu anggarannya ugal-ugalan 125 M?? Apa benar biaya segitu besar?? tulis @val***.

“Pemulihan pasca bencana itu lo lebih butuh” tulis @FI***.

“Ngga kira-kira kasih bantuan, semetara yang galang donasi untuk Sumatera diacam PIDANA” tulis @Da**.(*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *