Jakarta, Lini Indonesia – Politisi PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengakui, dirinya sulit untuk kembali bertarung di Pilkada Jakarta 2024. Karena, menurut Ahok, secara teori partainya akan kesulitan untuk membangun koalisi.
Sementara untuk mengusung calon sendiri, kursi PDIP di DPRD DKI tak cukup. Merujuk hasil Pileg DKI 2024, PDIP hanya memperoleh 15 kursi dari 22 kursi syarat parpol pengusung pasangan calon (paslon).
“Saya sulit maju di Jakarta lagi, ini secara teori ya. Karena, partai pendukung saya itu kemungkinan enggak dapat kerja sama (koalisi). PDIP kurang 6 kursi,” kata Ahok, Jakarta, Sabtu (22/6/2024).
Meski demikian, ia tidak menutup kemungkinan dirinya ikut Pilkada 2024 di daerah lain. Ahok juga menyebut PDIP telah menugaskan dirinya untuk membantu kader partai yang akan berlaga di Pilkada November mendatang.
“Partai saya menugaskan saya untuk menjadi sebuah etalase model. Jadi, kita membangun sebuah program supaya kepala daerah-kepala daerah ikut,” ucap Ahok.
Namun, ia tidak menjawab mengenai wacana partainya untuk Anies Baswedan sebagaimana yang berkembang belakangan. “Saya kira soal Pak Anies, saya serahkan ke partai. DPP sudah punya kriteria siapa yang bisa dicalonkan, anda nasionalis atau tidak,” katanya.
Meskipun demikian, Ahok pun tidak menampik kalau ada aspirasi dari kader internal PDIP dan masyarakat. Dimana mereka menginginkan Anies untuk kembali memimpin Jakarta 2024-2029. (*)