Jakarta, Lini Indonesia – Proses pemutakhiran data pemilih untuk Pilkada 2024 melalui pencocokan dan penelitian (coklit) mulai dilaksanakan sejak Selasa (25/6/2024). Terkait hal tersebut, Komisi Pemilihan Umum (KPU) diminta untuk memastikan keakuratan data pemilih yang akan diproses tersebut.
Demikian disampaikan Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Haykal, pada perbincangan dengan RRI Pro 3, Rabu (26/6/2024). “Ini bukan sekadar pendataan tetapi juga proses perbaikan dan penyempurnaan data pemilih,” ujarnya.
Menurut Haykal, proses coklit merupakan upaya penting dalam memastikan keakuratan data pemilih di tingkat nasional. Sehingga, kegiatan ini harus dilakukan dengan sangat teliti dan akurat.
Haykal mengatakan pemutakhiran data pemilih yang dilaksanakan menjelang Pilpres 2024 telah memberikan dasar kuat untuk dilakukan perbaikan. Karena itu, lanjutnya, diperlukan kesungguhan petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) yang terjun langsung ke masyarakat.
Selain itu, masyarakat juga diminta aktif berpartisipasi untuk memastikan data mereka sudah diperbarui dan diverifikasi. Ini karena masih banyaknya masalah terkait akurasi data pemilih.
“Masih ditemukan sekitar 600 ribuan pemilih ganda yang telah ditangani KPU dan Bawaslu,” ujar Haykal. Belum lagi masalah ketidaksesuaian data pemilih yang masih banyak ditemui hingga saat ini. (*)