Akademisi Bedah Implementasi Program Andalan Bupati Sidoarjo Terpilih

Read More

Sidoarjo, Lini Indonesia – Laboratorium Kebijakan Publik dan Perencanaan Pembangunan Program Studi Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menggelar Focus Group Discussion (FGD) membahas masa depan Kabupaten Sidoarjo, dengan fokus pada prospek dan implementasi 14 Program Kebaikan yang diusung oleh pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Subandi-Mimik.

Hendra sukmana selaku Sekprodi AP Umsida membuka diskusi dengan menyampaikan tentang kegiatan yang dilakukan oleh tim juru bicara pasangan calon Subandi dan Mimik dalam Pilkada Sidoarjo.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Nanang, salah satu juru bicara untuk pasangan tersebut, atas kehadirannya dalam membedah program andalan Paslon terpilih di Pilkada Sidoarjo,” kata Hendra dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/12/2024).

Hendra berharap bahwa 14 program kebaikan dapat berkolaborasi dengan akademisi karena ia percaya bahwa program-program tersebut sangat baik dan komprehensif.

“14 program kebaikan dapat berinteraksi positif dengan akademisi Umsida karena kami yakin program-program ini sangat bagus dan berkualitas.” Tutup Hendra

Hendra juga memberikan sejumlah pandangan terkait program-program andalan Paslon pemenang yang bakal direalisasikan nanti diantaranya, melakukan kolaborasi program dan akademisi, meningkatkan sinergi antara 14 Program BAIK Bersama Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) untuk implementasi pembangunan Kabupaten Sidoarjo.

Selain itu, ia juga berharap pemimpin kedepan mampu
menumbuhkan kesadaran masyarakat, melakukan kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang normalisasi sungai dan pentingnya menjaga lingkungan.

Sementara itu, Jubir Paslon Subandi-Mimik Nanang Haromain mengatakan, 14 program BAIK itu terbentuk oleh banyak stakeholder dan sinergi yang berkesinambungan. Program besar akan tetap dijalankan. Dia berharap grand desain 25 tahun sudah terbentuk, dan Sidoarjo menjadi sejajar dengan Surabaya.

Ia juga menekankan pentingnya perizinan yang lebih mudah melalui sistem SIPRAJA, yang akan terintegrasi dan dapat diakses melalui ponsel. Dengan demikian, diharapkan masyarakat akan lebih mudah dalam mengurus pelayanan publik secara efisien.

“Kita ingin membangun rumah budaya di setiap kecamatan untuk menumbuhkan kebanggaan sebagai masyarakat Sidoarjo. Termasuk perizinan yang lebih mudah, seperti SIPRAJA, yang nantinya terpusat untuk mengintegrasikan layanan sehingga masyarakat dapat mengurus pelayanan dengan lebih baik melalui ponsel,” harapnya.

Dia menambahkan, pentingnya kepemimpinan yang berintegritas, yang harus didukung oleh partisipasi aktif dari mahasiswa. Ia juga menyatakan bahwa jika mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) ingin berdiskusi dengan pasangan Bandi-Mimik, mereka dipersilakan untuk melakukannya.

“Kepemimpinan yang berintegritas harus didukung oleh partisipasi mahasiswa. Jika mahasiswa UMSIDA ingin berdiskusi dengan Bandi-Mimik, kami terbuka untuk itu,” jelas Nanang.

Tak hanya itu, Nanang menekankan pentingnya peran mahasiswa yang penuh semangat untuk berkontribusi dalam pembangunan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta menciptakan sinergi demi kemajuan Sidoarjo. Ia berharap mahasiswa dapat lebih kreatif dalam upaya membangun daerah ini.

“Kedepan, mahasiswa AP Umsida yang energinya masih melimpah diharapkan dapat lebih kreatif dalam membangun UMKM dan menciptakan sinergi agar Sidoarjo dapat berkembang dengan baik,” katanya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *