Jakarta, Lini Indonesia – Anggota Komisi IX DPR RI, Surya Utama atau yang dikenal sebagai Uya Kuya, mengungkapkan dugaan praktik perundungan yang kembali terjadi di lingkungan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
Kasus tersebut mencuat di dua institusi ternama, yakni Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, dengan korban mengalami kekerasan fisik hingga pemerasan oleh senior mereka.
Uya menyampaikan hal itu dalam rapat kerja bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa (29/4/2025). Pernyataan tersebut juga disampaikan melalui unggahan resmi Partai Amanat Nasional (PAN).
Salah satu korban, Wildan Ahmad Furkon, adalah mantan peserta PPDS ortopedi di RSHS Bandung. Ia disebut terpaksa menghentikan pendidikan spesialisnya karena tekanan fisik dan psikis dari para senior.
“Wildan dipaksa menjalani hukuman berat seperti berdiri satu kaki hingga tiga jam setiap malam, push-up, berjalan jongkok, merangkak, hingga mengangkat kursi lipat beserta meja selama satu jam,” jelas Uya.
Lebih jauh, Wildan juga menjadi korban pemerasan dengan kewajiban menanggung berbagai pengeluaran senior, seperti servis mobil dan kegiatan hiburan malam. Total uang yang dikeluarkan Wildan mencapai Rp500 juta selama tiga semester.
Kondisinya makin buruk ketika ia meminta izin untuk menemani istrinya yang melahirkan. Sebagai gantinya, ia dihukum tinggal di rumah sakit selama sebulan, tanpa izin keluar, dan kembali mengalami kekerasan fisik seperti dipukul, ditampar, dan didorong ke toilet.
“Yang menyedihkan, setelah Wildan bersuara, belum ada satu pun langkah nyata dari rumah sakit atau pihak kampus untuk menyelesaikan kasus ini,” ujar Uya.
Selain itu, Uya juga mengungkap kasus lain yang menimpa Marcel, peserta PPDS ortopedi UGM, yang juga mengalami kekerasan fisik hingga memilih keluar dari pendidikan.
“Marcel pernah dilempar botol, ditampar, dipukul, bahkan disekap di ruang sempit dan dikeroyok atas perintah kepala senior residen. Salah satu pelaku, kabarnya, kini menjadi menantu rektor,” terang Uya.