Sidoarjo, Lini Indonesia – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak membuka secara resmi gelaran Surabaya Printing Expo (SPE) 2025 di Grand City Surabaya. Pameran tahunan ini telah berlangsung selama dua dekade dan menjadi ajang penting bagi pelaku industri percetakan.
“Event ini sudah dimulai 20 tahun lalu dan sampai hari ini terus diselenggarakan. Ini artinya konsisten, dan menjadi rujukan banyak pelaku industri percetakan,” ujar Emil Dardak dalam sambutannya, Rabu (9/7/2025).
Emil menekankan pentingnya SPE sebagai ajang Business to Business (B2B) yang mampu menjadi katalis peningkatan daya saing lintas sektor. Ia menyebut percetakan memiliki peran besar dalam mendukung industri makanan, fesyen, dan kemasan.
“Kita ingin event B2B ini terus menjadi pendorong peningkatan daya saing, bukan hanya untuk industri percetakan, tetapi juga sektor lain yang sangat bergantung pada percetakan,” tambahnya.
CEO Krista Exhibitions, Daud D. Salim, mengatakan pameran ini juga konsisten melibatkan pelaku industri kecil menengah (IKM) yang telah naik kelas. Hal itu dinilai penting dalam mendorong pertumbuhan industri kreatif dan grafika di Indonesia, khususnya Jawa Timur.
“Salah satu peserta SPE ini rutin adalah IKM yang sudah naik kelas. Ini penting untuk meningkatkan daya saing industri kemasan, kreatif, dan grafika di Jawa Timur,” ujar Daud.
Tahun ini, SPE menghadirkan berbagai teknologi terbaru, seperti mesin cetak delapan warna, tinta putih untuk media gelap, teknologi 3D printing, hingga mesin pembuat paper cup dari kertas. Inovasi tersebut menjadi daya tarik utama pameran dan mencerminkan perkembangan pesat dunia percetakan.
