Alarm Merah Jatim: Sidoarjo Nomor Satu Kasus HIV Baru!

​Sidoarjo, Liniindonesia.com – Kabupaten Sidoarjo secara mengejutkan memuncaki daftar temuan kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) baru tertinggi di Jawa Timur, sebuah data yang langsung memicu kegaduhan di tingkat provinsi. Data terbaru per Oktober 2025 menunjukkan Sidoarjo mencatat 270 kasus baru, melampaui angka di kota-kota besar yang biasanya mendominasi, disusul ketat oleh Kabupaten Jember dengan 229 kasus, dan Kabupaten Tulungagung 209 kasus. Lonjakan ini sontak memicu pertanyaan besar mengenai efektivitas program pencegahan di seluruh Jawa Timur.

​Plt Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, dr. Lakshmi Herawati Yuantina, segera memberikan klarifikasi yang menenangkan sekaligus menantang. Beliau menegaskan bahwa tingginya angka tersebut tidak boleh diartikan Sidoarjo sebagai daerah paling parah secara absolut, melainkan justru menunjukkan keberhasilan dan keaktifan luar biasa tim Dinkes Sidoarjo dalam melakukan skrining dan deteksi dini secara masif di wilayah yang berisiko.

Read More

​”Angka temuan tertinggi ini adalah hasil kerja keras kami di lapangan. Kami secara proaktif bekerja sama dengan LSM dan mitra untuk menjangkau populasi kunci di tempat-tempat seperti klub malam dan warung-warung. Ini bukan ledakan kasus, melainkan bukti deteksi dini yang intensif, yang tujuannya adalah segera menarik mereka ke dalam pengobatan,” jelas dr. Lakshmi.

​Statemen ini didukung oleh temuan Kepala Bidang P2P Dinkes Sidoarjo, dr. Djoko Setijono, yang mengungkapkan data demografi pasien yang sangat krusial: pasien HIV di Sidoarjo didominasi oleh pria dan usia produktif.

“Rata-rata usia produktif, kalau gender, pria yang terbanyak. Kalau pemeriksaan VCT [Voluntary Counseling and Testing], pria kebanyakan,” kata Djoko.

Dominasi kasus pada usia produktif ini menimbulkan kekhawatiran ganda, bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga ancaman serius terhadap produktivitas dan pembangunan ekonomi daerah.
​Klarifikasi dari Sidoarjo ini secara tidak langsung menimbulkan kritikan tajam terhadap daerah lain. Keaktifan Sidoarjo dalam skrining menunjukkan kemungkinan besar bahwa di kabupaten/kota lain di Jawa Timur, masih banyak kasus HIV yang tersembunyi dan belum terdeteksi. (Yoga)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *