Surabaya, Lini Indonesia – Insiden tragis terjadi di Pondok Pesantren Salafiah Syafi’iyah Syekh Abdul Qodir Jaelani, Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Bangunan asrama putri di ponpes tersebut ambruk pada Rabu (29/10/2025) dini hari, menewaskan satu santriwati dan melukai belasan lainnya. Kapolres Situbondo AKBP Rezi Dharmawan membenarkan peristiwa tersebut.
“Benar, satu orang meninggal dunia dari total 12 santriwati yang menjadi korban,” ujarnya, Rabu (29/10/2025).
Korban meninggal diketahui bernama Putri (12), warga Dusun Rawan, Desa Besuki. Jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan pada pagi harinya, sekitar pukul 08.00 WIB.
Sementara itu, korban luka lainnya mendapatkan perawatan di sejumlah fasilitas kesehatan. Enam santriwati dirawat di Puskesmas Besuki, empat orang di RSUD Besuki, dan satu korban lainnya di RSIA Jatimned.
Kepala BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto menjelaskan bahwa asrama putri tersebut dihuni oleh 19 santriwati. Seluruh penghuni kini telah dipindahkan sementara ke lokasi lain demi keamanan.
Pengasuh ponpes, KH Muhammad Hasan Nailul Ilmi, mengungkapkan bahwa bangunan yang roboh merupakan gedung baru yang selesai dibangun pada Juli 2023.
“Bangunan ini sebenarnya masih baru, baru dua tahun lebih berdiri,” ujarnya.
Ia menambahkan, pada malam kejadian, hujan deras disertai angin kencang melanda kawasan tersebut sejak pukul 23.00 WIB. Sekitar pukul 00.30 WIB, terdengar suara gemuruh sebelum akhirnya atap kamar di lantai dua ambruk dan menimpa para santriwati yang sedang tidur.
“Genteng dan kayu penyangga roboh dan menimpa anak-anak. Kami langsung mengevakuasi mereka,” tutur KH Hasan.(*)







