Akses Putus, Warga Tapanuli Bertaruh Nyawa Sebrangi Banjir dengan Seutas Kabel

Jakarta, Lini Indonesia – Sebuah video yang menunjukkan warga Tapanuli berjuang menyeberangi sungai deras hanya dengan berpegangan pada kabel listrik mendadak menjadi sorotan publik.

Rekaman tersebut menggambarkan kondisi ekstrem yang harus dihadapi masyarakat setelah jembatan nasional di wilayah itu runtuh akibat bencana banjir dan longsor.

Read More

Bencana terjadi di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, ketika hujan berintensitas tinggi mengguyur daerah tersebut selama beberapa hari. Debit sungai naik drastis dan memicu longsor di berbagai titik.

Hingga akhirnya jembatan penghubung antardesa ambruk dan hanyut terseret arus. Runtuhnya jembatan utama ini membuat sejumlah desa langsung terisolasi tanpa jalur alternatif.

Namun yang paling memicu keprihatinan adalah rekaman yang dibagikan oleh warga. Dalam video itu tampak situasi yang benar-benar membahayakan nyawa. Karena tak ada lagi akses untuk menyeberang, masyarakat terpaksa memanfaatkan kabel listrik yang tersisa dari jembatan yang rubuh sebagai satu-satunya “jembatan darurat”.

Kabel tersebut melintang tepat di atas sungai yang tengah meluap dengan arus yang sangat kuat. Tidak ada pengaman sama sekali—tidak ada tali, pagar, ataupun alat keselamatan—hanya seutas kabel yang sejatinya tidak dibuat untuk menopang berat tubuh manusia. Meski begitu, warga tampak merayap perlahan di atas kabel sambil menggantungkan badan mereka di tengah derasnya arus.

Beberapa orang terlihat memegang erat kabel dengan kedua tangan, sementara kaki mereka berayun atau mencari pijakan di bebatuan pinggir sungai. Sedikit slip saja bisa membuat mereka terjatuh ke arus yang siap menyeret apa pun yang jatuh ke dalamnya. Di sisi lain, warga yang menunggu di tepi sungai tampak cemas sembari memantau teman atau keluarga mereka menyeberang.

Situasi ini menggambarkan betapa terdesaknya warga yang kehilangan akses vital dalam sekejap, hingga harus mempertaruhkan nyawa demi tetap bisa berpindah dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Video tersebut kini viral dan memunculkan seruan agar pemerintah segera turun tangan memperbaiki akses di wilayah terdampak.(*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *