Jakarta, Lini Indonesia – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan lonjakan signifikan jumlah korban jiwa akibat rangkaian bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Hingga Jumat (26/12/2025) pagi, total korban meninggal dunia tercatat mencapai 1.135 orang, sementara 173 orang masih dinyatakan hilang.
Selain korban jiwa, dampak bencana juga memaksa sekitar 489.600 warga untuk mengungsi dari tempat tinggal mereka. Data BNPB menunjukkan bencana ini berdampak luas, mencakup 52 kabupaten dan kota di tiga provinsi tersebut.
Dari sisi kerusakan, BNPB mencatat 157.838 unit rumah mengalami kerusakan, dengan 77.397 rumah di antaranya tergolong rusak ringan. Sisanya mengalami kerusakan sedang hingga berat dan tidak layak huni.
Wilayah dengan jumlah korban meninggal tertinggi berada di Aceh Utara, yang mencatat 205 korban jiwa. Disusul oleh Kabupaten Agam dengan 191 korban, serta Tapanuli Tengah sebanyak 133 orang. Sementara itu, Aceh Tamiang dan Tapanuli Selatan masing-masing mencatat 88 korban jiwa.
Daerah lain yang juga mencatat angka korban cukup tinggi antara lain Aceh Timur (57 orang), Kota Sibolga (55 orang), Bireuen (38 orang), Tapanuli Utara (36 orang), dan Padang Pariaman (35 orang).
BNPB menegaskan bahwa jumlah korban meninggal, hilang, maupun pengungsi masih berpotensi berubah seiring berjalannya proses pendataan di lapangan.
Pemerintah pusat dan daerah saat ini terus mempercepat perbaikan fasilitas umum, sekaligus menyiapkan pembangunan hunian sementara dan hunian tetap bagi masyarakat terdampak.(*)







