‎MBG Tetap Jalan Saat Libur, SPPG Modong Pastikan Gizi Anak Terjaga‎


‎Sidoarjo, Lini Indonesia – Program Makan Bergizi Gratis atau MBG tetap disalurkan meski di hari libur sekolah. Langkah ini dilakukan SDN Modong, Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur demi memastikan kebutuhan gizi siswa tetap terpenuhi.
‎Sebanyak 138 siswa menerima paket makan bergizi pada Minggu, 29 Desember 2025 yang disalurkan langsung di sekolah.

Kepala SDN Modong, Dra. Tutik Sulistyowati, S.Pd menegaskan kebijakan ini diputuskan lewat rapat bersama pihak terkait dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi warga sekitar.

“Sebanyak 138 siswa menerima MBG hari ini. Karena ini hari libur, kami tetap berupaya agar anak-anak mendapat asupan gizi. Di sini mayoritas masyarakat menengah ke bawah, jadi program ini sangat berarti,” ujar Tutik.

Meski tak semua siswa hadir distribusi tetap diupayakan optimal. Jika siswa berhalangan makanan dititipkan ke tetangga terdekat, namun tetap dalam pengawasan guru.

“Kalau anaknya tidak ada, terkadang kami titipkan ke tetangganya. Tapi tetap dalam pantauan guru, jadi kami pastikan makanan sampai ke anak yang bersangkutan,” tambahnya.

Selain memenuhi gizi, MBG juga menjadi sarana edukasi pola makan sehat. Banyak siswa yang sebelumnya terbiasa mengonsumsi makanan instan.

“Anak-anak kadang sukanya mi instan. Padahal menu MBG sangat bervariasi dan bergizi. Alhamdulillah, meski awalnya asing, mereka tetap antusias,” kata Tutik.

Respons positif juga disampaikan wali murid. Jana, salah satu orang tua siswa mengaku terbantu, terutama karena program tetap berjalan saat libur.

“Saya sangat senang. Apalagi di hari libur, sangat membantu. Anak saya juga bilang menunya enak, cocok, dan bervariasi,” ujarnya.

Namun, orang tua berharap kualitas program terus ditingkatkan, baik dari sisi ketepatan waktu maupun mutu menu.

“Harapannya ke depan kualitasnya semakin diperbaiki, baik dari waktu pembagian maupun menunya,” imbuh Jana.

Sementara itu, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Modong, Tulangan Fitra Mauludfiyah menjelaskan penggunaan kemasan disesuaikan dengan situasi pelaksanaan.

“Kami gunakan kemasan thinwall supaya bisa dibawa pulang, mengingat ini hari libur. Kalau hari biasa, tetap pakai ompreng,” jelas Fitra.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *