Jakarta, Lini Indonesia – Rencana Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep maju di Pilkada belum memberikan jawaban perihal pilihannya untuk mengikuti Pilkada 2024 apakah di Jakarta atau Jawa Tengah.
Saat ini, Kaesang mengaku bahwa dirinya berkomunikasi dengan semua fraksi.
“Saya berkomunikasi dengan semua, saya kan ketua partai,” jelas Kaesang.
Nama Kaesang disebut-sebut bakal mengikuti Pilkada 2024 menyusul putusan Mahkamah Agung atau MA Nomor 23 P/HUM/2024 tentang penambahan tafsir syarat usia yang sebelumnya calon gubernur dan wakil gubernur berusia 30 tahun terhitung sejak penetapan pasangan calon, menjadi berusia 30 tahun setelah pelantikan calon.
Putusan ini dinilai menjadi karpet merah untuk Kaesang yang belum genap berusia 30 tahun saat pendaftaran Pilkada. Namun, saat pelantikan, usia Kaesang sudah 30 tahun sehingga berdasarkan putusan MA itu dia bisa mengikuti Pilkada.
Nama Kaesang sempat disebut bakal ikut dalam kontestasi Pemilihan Gubernur atau Pilgub Jakarta. Ia dikabarkan bakal dipasangkan dengan Ridwan Kamil yang bakal diusung koalisi partai penyokong kakaknya di Pilpres 2024.
Namun, Ia pun dikabarkan bakal mengikuti kontestasi Pilkada di Jawa Tengah. Ketua DPP PDIP Puan Maharani sempat menyinggung ketertarikan partainya mengusung Kaesang di Pilgub Jateng.
Puan menyatakan itu setelah melihat hasil survei teranyar dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menempatkan Kaesang mendapat dukungan terbanyak dalam simulasi kandidat bakal calon Gubernur Jawa Tengah. Kaesang bercokol di urutan pertama simulasi semi terbuka pilgub Jawa Tengah versi LSI, dengan elektabilitas 15,9 persen.
Sebelumnya Kaesang juga menyebut siap mengikuti Pilgub Jakarta jika didukung partai-partai lainnya.
“Ya balik lagi ini kan, Indonesia ini negara yang besar ya. Bukan, enggak hanya Jakarta saja. Ya selama memang didukung (untuk maju Pilgub Jakarta) oleh partai-partai, enggak masalah juga,” kata Kaesang di Senen, Jakarta Pusat, pada Jumat, 21 Juni 2024.
Menurut suami Erina Gudono ini, calon kepala daerah di Jakarta tidak cukup hanya memiliki popularitas atau elektabilitas. “Tapi kan yang penting etos kerja nanti buat masyarakat Jakarta. Itu kan yang penting,” tandasnya.(*)