Tolak Program MBG, Sekolah Ini Pilih Cara Sendiri yang 10 Tahun Berjalan

Permohonan tersebut diterima oleh Dinas Pendidikan Kota Surakarta, dan pelaksanaan program MBG di SD Muhammadiyah 1 pun ditunda untuk sementara waktu.

“Kami sempat dijadwalkan mulai hari ini, tapi beberapa hari lalu kami mendapat pesan dari dinas bahwa pelaksanaannya ditunda. Jadi kami tetap berjalan dengan sistem dapur sehat kami sendiri,” jelas Sri.

Menanggapi hal ini, Wali Kota Surakarta Respati Ardi memastikan bahwa dapur sehat SD Muhammadiyah 1 Ketelan tidak akan digantikan oleh MBG. Sebaliknya, Respati menilai sistem yang telah dijalankan sekolah tersebut merupakan contoh baik dan akan dijadikan model bagi pelaksanaan program serupa di tempat lain.

“Tidak akan diganti. Justru dapur sehat SD Muhammadiyah 1 akan menjadi percontohan, karena programnya terbukti berhasil,” ungkap Respati dikutip dari CNN.

Ia menambahkan, pemerintah kota sangat mendukung keberadaan kantin sehat di sekolah-sekolah dan lingkungan masyarakat, karena dinilai mampu memberikan dampak positif bagi pemenuhan gizi anak.

“Kita mendukung penuh program kantin sehat. Pemerintah ingin saling belajar dan memperkuat kerja sama agar pelayanan gizi anak semakin baik,” katanya.

Dengan demikian, SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta akan terus melanjutkan pengelolaan dapur sehat mandiri, yang dinilai berhasil menciptakan sistem makan siang bergizi tanpa harus bergantung pada program MBG pemerintah.(*)

Related posts