Sidoarjo, Liniindonesia.com – Musibah ambruknya Musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo, bukan lagi bencana regional. Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) Komisi VII DPR RI, Ir. H. Bambang Haryo Sukartono (BHS), menegaskan bahwa tragedi yang menewaskan santri ini telah menjadi perhatian serius di tingkat nasional.
Saat meninjau langsung kondisi Ponpes pada Rabu (1/10) pagi, politisi vokal dapil Surabaya–Sidoarjo ini menyampaikan keprihatinan mendalam atas gugurnya tiga santri.
“Saya ikut prihatin dan berduka cita atas para korban. Musibah ini sudah masuk kategori tidak hanya tingkat kabupaten atau provinsi, tapi bahkan sudah tingkat nasional,” ungkap BHS.
Tiga santri yang meninggal dunia teridentifikasi sebagai Maulana Alfian Ibrahim, Mochammad Mashudulhaq (keduanya asal Surabaya), dan Muhammad Soleh (asal Bangka Belitung). Dua di antaranya sempat dirawat intensif namun tak tertolong.
BHS mengapresiasi langkah cepat yang ditunjukkan pemerintah, mulai dari Presiden Prabowo Subianto, jajaran menteri (termasuk Menteri Agama), hingga Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Dardak.
“Sekarang Menko PMK juga dalam perjalanan menuju ke sini. Berarti ini sudah ada perhatian yang luar biasa,” katanya, menjadikan kehadiran pejabat tinggi sebagai bukti fokus pemerintah pusat.
Selain itu, BHS meminta Basarnas bekerja lebih maksimal dalam proses evakuasi. Ia menyoroti tantangan teknis di lapangan.
“Saya lihat baloknya cukup besar. Kalau tidak hati-hati, sulit untuk bisa selamat. Bahkan ada upaya pengeboran dari bawah untuk mencapai titik korban. Ini butuh waktu, tapi moga-moga masih ada takdir dari Allah, semoga korban yang masih ada di bawah reruntuhan bisa selamat,” ucapnya penuh harap.
BHS Jamin Dukungan Sembako dan Perbankan
BHS juga menekankan bahwa fokus harus beralih ke dukungan logistik bagi lebih dari 400 personel SAR dan keluarga korban yang menunggu. Ia menyebut dapur umum yang disiapkan Pemprov Jatim perlu menyediakan hingga 1.000–1.500 porsi makanan setiap hari.
Untuk menjamin suplai, BHS menyatakan komitmennya untuk bergerak cepat mencari dukungan finansial.
“Saya sudah sampaikan langsung kepada kiai di ponpes untuk ada sekadar dukungan bantuan dari saya pribadi. Saya juga akan minta BRI maupun beberapa perbankan HIMBARA dan perusahaan-perusahaan untuk ikut mendukung. Besok insyaallah ada bantuan sembako untuk persediaan makan selama beberapa hari,” tandasnya, mengakhiri tinjauan dengan apresiasi terhadap sinergi semua pihak di Sidoarjo. (Yoga)