Jakarta, Lini Indonesia – Di tengah situasi darurat banjir yang melanda, seorang mahasiswi asal Kota Langsa justru menjadi korban dugaan pelecehan oleh seorang sopir yang seharusnya membantu menyelamatkan mereka.
Korban bersama tiga rekannya menumpang kendaraan tersebut untuk menghindari genangan yang terus meninggi, namun perjalanan penyelamatan diri itu berubah menjadi pengalaman paling kelam.
“Ada pemerkosaan saat suasana lagi kena musibah ini,” ujar seseorang dalam video yang dibagikan @medsos.medan.
Menurut keterangan, dua teman korban duduk di kursi belakang dan satu lainnya di bagian depan. Ketika truk terjebak dalam banjir dan suasana semakin kacau, sopir tersebut diduga memanfaatkan kepanikan situasi untuk melancarkan aksinya.
Korban tidak bisa melawan karena keadaan sangat terdesak dan lingkungan sekitar yang tengah panik.
Perbuatan sang sopir terbongkar setelah warga yang sibuk menyelamatkan diri melihat gelagat mencurigakan dari kendaraan itu. Tanpa ragu, massa langsung mengepung mobil dan menangkap pelaku.
Emosi warga yang memuncak membuat sopir tersebut sempat menjadi bulan-bulanan sebelum akhirnya diserahkan kepada pihak berwenang untuk proses lebih lanjut.
Insiden ini memicu gelombang kemarahan publik. Banyak pihak menuntut agar keamanan bagi warga yang mengungsi atau melakukan evakuasi saat bencana diperketat.
Tragedi ini menjadi pengingat bahwa dalam kondisi kacau sekalipun, potensi tindak kriminal tetap mengintai, dan perlindungan bagi korban rentan harus menjadi prioritas.(*)







