Jakarta, Lini Indonesia – Universitas Indonesia (UI) meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, untuk melakukan revisi terhadap disertasinya yang berjudul “Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia”.
Permintaan ini diajukan setelah pihak kampus melakukan evaluasi terhadap karya ilmiah tersebut.
Rektor UI, Heri Hermansyah, mengonfirmasi bahwa status kelulusan Bahlil sebagai mahasiswa doktoral di Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) sementara waktu ditunda.
Keputusan ini mengikuti ketentuan yang tertuang dalam Peraturan Rektor Nomor 26 Tahun 2022 dan menunggu hasil sidang etik yang akan datang.
Menanggapi kebijakan UI, Bahlil menyatakan kesiapannya untuk mengikuti prosedur akademik yang berlaku, termasuk melakukan revisi sesuai arahan universitas. Ia menegaskan bahwa dirinya akan patuh terhadap keputusan yang telah ditetapkan.
Sementara itu, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Prof. Brian Yuliarto, menilai langkah UI dalam meminta revisi disertasi tersebut sebagai keputusan yang tepat.
Menurutnya, para pimpinan dan akademisi UI telah mempertimbangkan berbagai aspek sebelum mengambil tindakan ini.
Sebelumnya, disertasi Bahlil sempat menjadi perbincangan karena dugaan plagiarisme. Namun, UI bersama UIN Syarif Hidayatullah memberikan klarifikasi bahwa kesamaan yang ditemukan dalam disertasi tersebut lebih disebabkan oleh kesalahan teknis dalam sistem deteksi plagiarisme.
Dengan adanya permintaan revisi ini, kelulusan Bahlil baru akan ditetapkan setelah perbaikan disertasi selesai dan melewati proses yudisium serta wisuda sesuai jadwal yang ditetapkan UI.(NA)