Gelombang PHK Massal Landa Industri Televisi, Media Konvensional Tertekan Di Era Digital

Jakarta, Lini Indonesia – Industri penyiaran televisi di Indonesia tengah menghadapi tekanan berat akibat pergeseran kebiasaan menonton masyarakat. Perubahan ini memaksa sejumlah stasiun televisi besar melakukan pemangkasan karyawan secara massal dan bahkan menutup sejumlah kantor cabang.

Informasi dari akun X @PartaiSocmed pada Jumat (2/5/2025) mengungkap bahwa Kompas TV menjadi salah satu stasiun televisi yang terdampak paling besar, dengan pemutusan hubungan kerja terhadap ratusan karyawan.

Stasiun lain seperti GlobalTV, di bawah naungan MNC Group, turut memangkas sekitar 30% staf di divisi produksinya. Secara total, MNC Group dilaporkan telah merumahkan sekitar 400 pekerja.

Tak hanya itu, RTV dikabarkan mengurangi sekitar 40 pegawai dari setiap divisinya. Sementara iNews mengambil langkah ekstrem dengan menutup seluruh kantor cabang di berbagai daerah.

Situasi ini menunjukkan bagaimana stasiun televisi konvensional semakin kesulitan bersaing di tengah dominasi platform digital. Survei GoodStats pada Oktober 2024 mencatat bahwa 57% responden mengaku terakhir kali menonton TV lokal sudah beberapa bulan lalu, bahkan 4% lainnya belum pernah menonton sama sekali.

Direktur Utama LPP TVRI, Iman Brotoseno, juga mengakui tren penurunan penonton televisi dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan tumbuh pesatnya layanan digital seperti YouTube, Netflix, Prime Video, dan platform streaming lainnya.

Perubahan preferensi ini langsung memengaruhi pendapatan iklan dan relevansi konten yang disajikan oleh media konvensional. Fenomena ini menjadi peringatan bagi industri penyiaran nasional untuk beradaptasi dengan cepat terhadap kebutuhan dan pola konsumsi penonton di era digital. Tanpa inovasi yang tepat, stasiun televisi lokal akan semakin kesulitan mempertahankan audiens dan pendapatan mereka. (*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *