Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1446 H Pj Gubernur Jatim Ajak ASN Pemprov Perkuat Nilai-nilai Keislaman dalam Kehidupan

Suasana khusyuk tersirat dalam gelaran peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1446 H di Gedung Negara Grahadi, Jumat (7/2).

Surabaya, Lini Indonesia – Suasana khusyuk tersirat dalam gelaran peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1446 H di Gedung Negara Grahadi, Jumat (7/2). Turut hadir dalam kesempatan itu Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono, Plh Sekdaprov, pimpinan OPD hingga pengurus TP PKK Jatim dengan pembicara KH Imam Hambali dan doa yang dipimpin KH Muzakki.

Dalam kesempatan itu, Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono mengungkapkan rasa syukurnya dapat melangsungkan peringatan yang mulia ini. Sebagai sebuah peristiwa bersejarah, Adhy mengakui bahwa perjalanan Rasulullah ke Sidrotul muntaha di luar batas logika manusia. Namun, meski tidak masuk secara logika itulah bagian dari tanda-tanda kebesaran Allah.

“Perjalanan itu telah membawa perintah berupa salat 5 waktu. Dan yakinlah, bahwa dengan kebesaran Allah sesuatu yang di luar logikan pun dapat terjadi. Karena Mu’jizat itu nyata,” ujar Adhy.

Melalui peristiwa besar itu, Adhy berharap semua keluarga besar Pemprov dapat memaknai perjalanan Rasulullah ini dengan rasa keimanan yang kuat. Selanjutnya, nilai-nilai ke-Islaman itu harus menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari.

“Penting bagi kita semua untuk selalu berpedoman dalam aturan dan kaidah Islam,” sambungnya.

Lebih lanjut Adhy juga menyampaikan, bahwa Provinsi Jatim patut bersyukur, atas ditetapkannya Gubernur dan Wakil Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak. Keduanya kembali mendapat amanah sebagai gubernur dan wakil gubernur yang sudah lima tahun teruji.

“Kami pun berterima kasih atas dukungan semua pihak dalam satu tahun ini berjalan tanpa gubernur definitif dan dapat terlaksana dengan lancar. Itu semua karena kesadaran semua komponen ASN telah bekerjasama dengan baik dalam mendukung pembangunan dan pelayanan publik,” ujar dia.

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Al Jihad Surabaya KH Imam Hambali dalam tausiyahnya menyampaikan, peristiwa isra’ mi’raj tidak bisa dilogikakan. Apalagi di saat itu belum ada teknologi canggih seperti saat ini.

“Maka pada saat itu, hanya orang yang hati dan pikirannya bersih dan suci yang mempercayai peristiwa semacam itu. Dan itulah yang ditunjukkan oleh sahabat Abu Bakar As Shidiq,” jelas Imam Hambali.

Dalam kehidupan ini, lanjutnya, bersihnya hati dan pikiran. Jika selamanya pikiran itu kotor, maka ucapannya juga kotor. Maka kata Imam Ghozali seperti cermin, kalau cerminnya itu bersih maka prilakunya juga akan positif. “Tetapi jika cermin itu sudah rusak atau buruk, maka perilakunya akan serupa dengan cermin itu,” ujar dia.

Imam Hambali berharap, dalam kehidupan yang singkat ini diisi dengan pikiran yang positif. Manfaatnya juga baik untuk kesehatan diri manusia. “Orang itu kalau pikirannya negatif biasanya mudah sakit. Makanya berpikirlah positif,” tutur dia.

Selanjutnya, Imam Hambali juga berpesan agar setiap pribadi ini dapat menyukuri setiap pencapaian dalam kehidupannya. Salah satunya dengan menerima segala yang telah dikarunikan Allah. Termasuk kehadiran gubernur terpilih dan wakil gubernur Khofifah Indar Parawansa – Emil Elistianto Dardak.

“Cara mensyukuri nikmat adalah jangan menuntut kesempurnaan di dunia ini. Karena kesempurnaan itu adanya di syurga. Kalau kurang syukur pasti stress,” pesan dia. (*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *