Medan, Lini Indonesia – Siapa sangka pasca demo tolak pengoperasian pabrik kelapa sawit (PKS) PT Pulo Padang Sawit Permai (PPSP), Gustina Salim Rambe atau Tina Rambe lawan polisi saat aksi tersebut kini ditahan.
Tina Rambe ditangkap bersama tiga mahasiswa dan dua masyarakat lainnya saat aksi demo menolak pengoperasian PKS, Senin (20/5/24).
Peristiwa ini berlokasi di Kelurahan Pulopadang, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut).
Sebelumnya, viral di media sosial video yang menunjukkan aksi warga di Kabupaten Labuhanbatu menggelar aksi mengubur diri.
Aksi itu disebut sebagai bentuk penolakan atas beroperasinya PKS di daerah itu.
Dalam video yang beredar, tampak ramai warga yang berada di lokasi.
Kebanyakan dari mereka mengenakan baju berwarna hitam.
Lalu terlihat ada dua orang terdiri dari perempuan dan laki-laki tengah dikubur.
Bagian yang terlihat dari keduanya hanya kepala, sedangkan bagian tubuhnya sudah ditutupi tanah.
Di atas tanah yang menutupi keduanya ditaburi bunga.
Ada juga nisan kayu di bagian kepala kedua orang tersebut.
Di dekat keduanya ada sejumlah warga yang tampak mengipas mereka berdua.
Pada bagian belakang tampak ada spanduk permintaan tolong kepada Presiden Jokowi.
Pada video lain terlihat keduanya dikerumuni warga.
Ada warga yang tampak mencangkul tanah menimbun bagian tubuh seorang wanita.
Terdengar juga suara tangisan di lokasi.
Atas aksi ini, tiga mahasiswa dan dua warga beserta Tina Rambe ditahan.
Namun sejak saat kejadian hingga kini, Tina Rambe tak kunjung dibebaskan.
Sementara tiga mahasiswa dan dua warga yang sempat ditahan, telah ditangguhkan penahanannya tanggal 22 Mei 2024 lalu.
Nasib Tina Rambe kini pilu usai ditahan karena tolak operasi pabrik kelapa sawit.
Videonya saat peluk anak dari balik jeruji besi viral.
Melalui unggahan video Instagram @interaktive, terlihat Tina Rambe memeluk erat anaknya yang masih balita dari balik jeruji besi tahanan.
Sembari menahan tangis, ia berusaha tegar dan menghibur buah hatinya tersebut.
Kemudian saat digiring oleh Polres Labuhanbatu, Tina Rambe berjalan dengan terburu-buru dan mengelap air matanya.