Jakarta, Lini Indonesia – Warga Palestina yang baru saja kembali ke Gaza setelah hampir 15 bulan terpaksa mengungsi akibat serangan Israel, mengalami tragedi saat dalam perjalanan pulang. Meski gembira dapat kembali ke rumah mereka, suasana sukacita itu tercoreng oleh serangan militer Israel yang menargetkan kerumunan warga yang sedang menuju ke utara Gaza.
Pada Senin (27/1), ribuan warga Palestina terlihat berjalan pulang menuju rumah mereka yang hancur di Gaza, usai gencatan senjata yang dicapai antara Israel dan Hamas beberapa pekan lalu.
Namun, kebahagiaan mereka berkurang saat sejumlah serangan tembakan oleh pasukan Israel mengakibatkan beberapa korban jiwa, termasuk anak-anak. Menurut pejabat kesehatan setempat, warga Palestina yang sedang menyeberang ke Gaza, terutama di kamp pengungsi Nuseirat, terkena tembakan dan beberapa di antaranya tewas.
Israel membela tindakannya dengan menyatakan bahwa tembakan peringatan itu ditujukan kepada warga yang dianggap mendekat dengan niat mengancam. Militer Israel mengatakan pasukannya menembakkan tembakan untuk mengusir kendaraan yang mencurigakan yang bergerak ke arah utara Gaza di wilayah yang dianggap terlarang.
Meskipun mereka kembali dengan harapan bisa kembali ke kehidupan normal, banyak warga Palestina yang khawatir serangan lebih lanjut akan menghalangi pemulihan mereka, bahkan ada yang takut bahwa pemindahan mereka akan menjadi permanen.