Sidoarjo, Lini Indonesia – Kasus meninggalnya Hanania Fatin Majida (2 tahun 10 bulan), balita asal Desa Candi Pari, Kecamatan Porong, kian memunculkan sorotan publik. Keluarga korban mengaku hingga kini hasil pemeriksaan laboratorium yang dijalani Hanania di Klinik Siaga Medika sejak awal masuk pada 4 Juli 2025 tidak pernah diberikan. Bahkan, Kartu Keluarga (KK) asli yang dijaminkan untuk biaya rujukan juga belum dikembalikan.
“Sejak anak saya masuk tanggal 4 Juli, sampai sekarang hasil lab tidak pernah kami terima, kami mengetahui anak kami DBD dan sudah tidak tertolong pas di RSUD. Padahal itu penting untuk tahu penyakitnya sejak awal. Selama lima hari dirawat kami juga tidak diberitahu kondisi anak kami membaik atau memburuk. Lebih parah lagi, KK yang kami jaminkan waktu itu juga belum dikembalikan pihak klinik,” ungkap Hasan Bisri, ayah Hanania, Senin (25/8/2025).
Sebelumnya diberitakan, Hanania awalnya mengalami demam lalu dibawa ke Klinik Siaga Medika. Namun, Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang dimiliki keluarga ditolak pihak klinik dengan alasan tidak aktif.
“Padahal kami sangat bergantung pada KIS, karena kondisi ekonomi pas-pasan. Kami akhirnya membayar biaya sendiri meski harus berutang,” tutur Hasan.
Selama lima hari perawatan, kondisi Hanania justru memburuk. Luka melepuh muncul diduga akibat pemasangan infus hingga akhirnya sang balita mengalami kejang. Permintaan keluarga untuk dirujuk baru dipenuhi setelah menyerahkan KK asli sebagai jaminan atas biaya Rp3.020.000.
Sesampainya di RSUD Sidoarjo, pihak rumah sakit menyatakan KIS Hanania sebenarnya masih aktif. Namun, nyawa sang anak tak tertolong. Hanania hanya bertahan 12 jam sebelum meninggal dunia.
“Yang lebih menyakitkan, kami masih ditagih biaya meski sudah kehilangan anak kami. Kami hanya ingin keadilan,” ujar Siti Nur Aini, ibu korban.
Kasus ini menambah panjang daftar persoalan layanan kesehatan di Sidoarjo. Dugaan diskriminasi terhadap peserta KIS, keterlambatan rujukan, hingga penahanan dokumen penting keluarga pasien kini menjadi sorotan publik. Pihak Klinik Siaga Medika hingga berita ini diturunkan belum memberikan keterangan resmi.