Penelitian: Indonesia Negara Terbanyak di Dunia yang Konsumsi Mikroplastik

Para peneliti menganalisis data tentang konsentrasi mikroplastik dalam subkategori makanan utama, seperti buah-buahan, sayuran, protein, biji-bijian, produk susu, minuman gula, garam, dan rempah-rempah. Model penelitian ini juga memperhitungkan seberapa banyak makanan tersebut dikonsumsi di berbagai negara.

Sebagai contoh, meskipun konsumsi garam per kapita di Indonesia dan Amerika Serikat hampir sama, konsentrasi mikroplastik dalam garam di Indonesia tercatat sekitar 100 kali lebih tinggi. Hal ini menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam tingkat polusi mikroplastik antara kedua negara.

Tingginya konsumsi mikroplastik di negara-negara berkembang di Asia, termasuk Indonesia, disebabkan oleh industrialisasi. Menurut para peneliti, industrialisasi di negara-negara berkembang, terutama di Asia Timur dan Selatan, telah menyebabkan peningkatan konsumsi bahan plastik, limbah, dan penyerapan mikroplastik oleh manusia.

Sebaliknya, negara-negara industri cenderung mengalami penurunan, didukung oleh sumber daya ekonomi yang lebih besar untuk mengurangi dan mengeliminasi sampah plastik.

Fengqi You menyatakan bahwa studi ini dapat digunakan untuk menginformasikan strategi pengurangan serapan mikroplastik yang disesuaikan dengan kondisi ekonomi lokal dan konteks industri.

Namun, upaya ini membutuhkan kolaborasi internasional, termasuk dukungan teknologi dari negara-negara maju untuk memajukan strategi pengurangan limbah.

Studi tersebut juga mengungkap bahwa pengurangan 90 persen sampah plastik di perairan dapat mengakibatkan penurunan substansial dalam paparan mikroplastik, berpotensi hingga 51 persen di negara maju dan 49 persen di wilayah dengan tingkat industri tinggi. (*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *