KKN-P Umsida Ajak Warga Magersari Olah Sampah Organik Rumah Tangga Menjadi Kompos

Sidoarjo, liniindonesia.com – Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo ajak warga Desa Magersari, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto untuk manfaatkan sampah atau limbah organik sisa pengolahan rumah tangga menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungan yakni diolah menjadi kompos.
 
Hal ini dilakukan dan diajarkan langsung oleh tim KKN-P 65 Umsida kepada warga Magersari guna pemanfaatan limbah organik rumah tangga yang sebelumnya hanya berakhir di Tempat Pembuangan Sampah (TPS). Dengan dasar pemanfaatan limbah organik tersebut Ketua Koordinasi Desa KKN-P Desa Magersari Deby Kurniawan memaparkan bahwa kegiatan pengolahan limbah organik tersebut adalah langkah solutif untuk memanfaatkan limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat.
 
“Program pembuatan pupuk kompos ini dipilih sebagai alternatif sampah organik yang dapat dialokasikan menjadi nilai jual yang lebih tinggi dan dapat mengurangi penumpukan sampah organik. Selain itu, pembuatan kompos ini juga merupakan bagian dari program bank sampah mengenai pengelolaan sampah organik,” Ujar Ketua Koordinasi Desa Deby Kurniawan. Senin (29/03/2021).
 
Dalam keterangan lebih lanjut, Deby Kurniawan menambahkan ia bersama tim KKN-P yang lainnya menggandeng Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Magersari untuk berkolaborasi bersama memanfaatkan limbah organik tersebut untuk dapat diolah menjadi kompos, sehingga nantinya bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman.
 
“Kami mengajak warga memanfaatkan limbah organik disini karena kami tahu bahwa Desa Magersari dikenal sebagai kampung hidroponik. Nah dari situ nanti kita bisa selaraskan hasil dari pengolahan limbah organik ini untuk tanaman warga,” Tambahnya.
 
Kegiatan sosialisasi dan praktek pengolahan limbah organik menjadi kompos tersebut mulai di laksanakan dari hari Senin (22/03/2021). Kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi kegiatan yang positif dan dapat dimaksimalkan oleh warga Desa Magersari.
 
Dikonfirmasi liniindonesia.com, salah satu anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Dian mengatakan bahwa kegiatan tersebut menjadi salah satu terobosan yang positif bagi warga Desa Magersari. Selain menjadi solusi untuk limbah organik yang bisa dimanfaatkan kembali, kegiatan pengolahan tersebut menjadi positif yang diadakan rutin oleh warga dan dapat di ajarkan ke anak-anak.
 
“Dengan adanya pembuatan pupuk kompos ini, tentu warga disini merasa terbantu dalam permasalahan sampah dapur. Selain itu, pupuk kompos yang dibuat juga bisa menjadi media tanam bagi tanaman sehingga bisa meneka biaya pengeluaran untuk pembelian kompos,” ungkapnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *