Wagub Ariza Ajak Masyarakat Disiplin Prokes Untuk Cegah COVID-19

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza). Foto:Istimewa

Jakarta, liniindonesia.com – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria meminta masyarakat tidak perlu khawatir menyangkut ketersediaan lahan pemakaman dan ruang perawatan dalam penanganan pandemi COVID-19. Menurutnya, yang lebih penting adalah dukungan masyarakat sendiri yakni dengan meningkatkan kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan (prokes) pencegahan COVID-19.

“Terkait pemakaman, memang beberapa pekan ini ada peningkatan pasien COVID-19 yang meninggal. Kami, Pemprov DKI Jakarta sudah menambah luasan pemakaman. Srengseng, Bambu Ulung, termasuk Rorotan. Sekali lagi warga Jakarta tidak perlu khawatir,” ujar Wagub Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (22/1/21).

Bacaan Lainnya

Tak hanya pemakaman, sambungnya, okupansi rumah sakit, tempat tidur, ruang ICU juga meningkat. Pemprov DKI Jakarta pastinya terus mengendalikan dan mengupayakan berbagai dukungan fasilitas, sarana prasarana dengan sebaik mungkin, termasuk pemakaman.

“Tapi sekali lagi, kami mengupayakan prasarana, termasuk SDM yang terbaik, solusi terbaik adalah kepatuhan, kesadaran, dan disiplin kita sebagai warga. SDM sebanyak apapun, RS sebanyak apapun, semua tidak ada artinya tanpa dukungan dari warga Jakarta,” sambungnya.

Wagub Ariza mengingatkan, kecepatan pemerintah meningkatkan berbagai fasilitas kesehatan sudah luar biasa. Tapi kecepatan penyebaran COVID-19 bisa lebih tinggi. Tidak mudah mengatasi ini, tanpa dukungan dari masyarakat.

“Selalu kami sampaikan, berbagai kebijakan, kampanye, aparat, sanksi, semua kontribusinya hanya 20 persen, 80 persen sisanya terletak pada kepatuhan dan kedisiplinan masyarakat. Tetap di rumah. Kalau mendesak dan genting baru keluar rumah,” katanya.

Mengenai kebijakan PPKM pemerintah pusat, Wagub Ariza memastikan Pemprov DKI Jakarta memberi dukungan penuh.

“Kami sangat berterima kasih terkait penyamaan periodesasi PSBB. Harapan kami awalnya meminta Jakarta dan Bootabek. Ternyata pemerintah pusat menyamakan Jawa sampai Bali. Jauh lebih baik,” ungkapnya.

Pihaknya juga berharap dukungan kepada Jabodetabek terutama Botabek yang selama ini sudah berjalan baik agar terus ditingkatkan. Karena selama ini 24 sampai 30 persen warga yang dirawat di rumah sakit yang ada di bawah naungan Pemprov DKI Jakarta  adalah warga non Jakarta.

“Kami tentu akan memberikan dukungan pelayanan sebaik mungkin bagi siapa saja warga Indonesia. Jadi kami senang sekali pemerintah pusat membangun sinergisitas Jakarta dan Botabek,” tandasnya.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *