Empat narasumber dihadirkan, mereka adalah Bupati Ipuk Fiestiandani, Kapolresta Banyuwangi Kombes Nasrun Pasaribu, Rektor Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi Andang Subahariyanto, dan Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim.
Bupati Ipuk mengatakan bahwa Banyuwangi Rebound dibuat dalam rangka mendapatkan energi dan motivasi baru setelah selama dua tahun Banyuwangi sangat terdampak pandemi COVID-19.
“Dulu ada gerakan “I Love Banyuwangi”, semangat untuk mencintai dan membangun Banyuwangi. Saya yakin, masyarakat Banyuwangi sudah sangat mencintai daerah ini. Namun, saat ini saya ingin kecintaan itu didorong dengan semangat baru agar kita semua bisa bergerak maju dan mencapai target di masa pandemi COVID-19,” bebernya.
Ipuk menjelaskan, arsitektur Banyuwangi Rebound dibangun di atas tiga pilar dan dua fondasi penting. Pilar tersebut meliputi tangguh pandemi, pulihkan ekonomi, dan merajut harmoni. Sedangkan fondasi yang menopangnya adalah pelayanan publik yang ekselen dan partisipasi aktif publik.
“Banyuwangi Rebound adalah gerakan yang menyeluruh. Menjangkau seluruh sektor dan pemangku kepentingan untuk membawa Banyuwangi mampu melakukan rebound,” tegas Ipuk.