Wisata Cengkir Manis di Kudus, Obyek Wisata Ekonomis di Tengah Krisis

Wisata cengkir manis di Kudus Jawa tengah foto Hesti

Kudus, liniindonesia.com – Salah satu objek wisata baru yang merupakan hasil dari ide dan kreativitas warga local adalah Wisata Cengkir Manis. Wisata Cengkir Manis merupakan wisata alam dan keluarga yang terletak di Dukuh Kedung Mojo Desa Tanjungrejo RT 07 RW 06 Jekulo Kudus.
Kira-kira berjarak 12 kilometer dari alun-alun Kudus atau menghabiskan waktu kurang lebih 18 menit untuk mencapai objek wisata tersebut.

Nama objek wisata tersebut sarat akan cerita. Dulunya petani tegal (sawah tadah hujan) di desa Tanjungrejo, ketika mereka kehabisan bekal, mereka akan mencari cengkir (buah kelapa yang masih amat muda) untuk diminum. Biasanya cengkir memiliki rasa yang sepat, namun cengkir kelapa di wilayah tersebut terasa manis. Maka dari itu ‘cengkir manis’ dipakai untuk penamaan objek wisata tersebut.

Saat ini, Wisata Cengkir Manis hanya beroperasi pada hari sabtu dan minggu pada pukul 07.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Hal itu dikarenakan baru, masih dalam masa ujicoba dan penataan serta persiapan dan peningkatan SDM pekerja. Tiket masuk wisata tersebut terbilang sangat terjangkau, yaitu Rp. 3000.

Pengunjung dapat menikmati pemandangan berupa perkebunan dan perbukitan yang masih asri dan sejuk. Terdapat berbagai spot foto dan wahana yang dikenai biaya tambahan maupun tidak. Wahana yang dibutuhkan biaya tambahan, seperti river tubing yang dikenai biaya Rp. 35000, flyng fox, kano dan perahu yang masing-masing dikenai biaya Rp. 10.000, serta berbagai permainan anak lainnya.

Objek wisata itu dikelola oleh Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) desa setempat yang dikenal dengan Pokdarwis “Tanjung Tirta”. Awalnya, ide pembentukan destinasi wisata di Desa Tanjungrejo sudah ada sejak tahun 2017. Rencana awal, akan ada 11 destinasi wisata pemanfaatan kearifan local Desa Tanjungrejo, salah satu yang sudah terwujud adalah Wisata Cengkir Manis. Minggu (15/11/2020).

Salah satu pengelola Wisata Cengkir Manis, Hadi Paryono, mengatakan bahwa setelah Pokdarwis lahir sekitar bulan Maret 2020, pembangunan wisata cengkir manis mulai digiatkan pada bulan Mei dan selesai pada bulan Agustus. Lalu bulan September sampai Oktober adalah masa simulasi pekerjaan petugas wisata, bulan Oktober sampai November sekarang ini adalah ujicoba pengoperasian tempat wisata sekaligus simulasi petugas yang diawasi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus.Ia juga menjelaskan bahwa belum ada dana dari APBDes, APBD & APBN terkait dengan dana pembangunan Wisata Cengkir Manis itu.

“Sumber dana dari iuran anggota Pokdarwis dan juga sumbangan dari Pak Kepala desa secara pribadi juga bantuan dari PO Haryanto berupa kano 10 set, serta upaya Pokdarwis mencari dana dari sponsor yg sifatnya tidak mengikat” ungkap lelaki yang juga menjabat sebagai Sekertaris Pokdarwis “Tanjung Tirta” tersebut.

Pembentukan wisata tersebut diharapkan dapat mengembangkan mindset dan pandangan masyarakat sekaligus dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, seperti pekerja di wisatanya, usaha-usaha kulinernya, atau mungkin punya kreativitas membuat cinderamata untuk wisata itu.

Untuk mengembangkan wisata dan juga kebudayaan desa setempat, rencananya akan dibuat branding (selain logo) seperti karya seni budaya pencampuran antara budaya klasik dan kontemporer. Selain itu, Pokdarwis juga bekerjasama dengan anggota PKK terkait dengan penelusuran makanan khas Desa Tanjungrejo yang akan nantinya dapat dijajakan kepada pengunjung Wisata Cengkir Manis.

Nantinya juga akan dibuka wahana baru yaitu wahana permainan tradisional.
Menurut Triana, salah satu pengunjung yang datang untuk pertama kalinya ke Wisata Cengkir Manis bersama dengan keluarga, menyebutkan bahwa wisata cengkir manis cocok untuk hiburan anak-anak.

“Wisata ini ramai, banyak anak-anak, cocok untuk hiburan bagi anak-anak. Sayangnya, permainannya masih belum lengkap dan pemandangannya kurang karena tidak terlihat danau kalau terlihat akan lebih asyik” ujarnya ketika diwawancarai oleh wartawan di lokasi.

Memang lokasi Wisata Cengkir Manis jaraknya dekat dengan danau di desa tersebut. “Untuk keamanannya ya aman, tidak ada preman dan pungli” tambah pengunjung asal Desa Gondoharum tersebut.

Sementara itu, untuk menekan penyebaran virus COVID-19, pengelola wisata mewajibkan pengunjung untuk menaati protocol kesehatan, menyediakan tempat cuci tangan serta melakukan pengecekan suhu tubuh pengunjung sebelum memasuki area wisata. (Hesti)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *