Tinjau Langsung RPH Krian, Gus Muhdlor Jamin Hasil Lebih Higienis dan Halal

Bupati Sidoarjo Tinjau RPH Krian (foto Ist)

Sidoarjo, liniindonesia.com – Gus Muhdlor tinjau langsung Rumah Potong Hewan (RPH) milik Pemerintah Kabupaten Sidoarjo di Krian, dan memastikan serta menjamin hasil yang dikeluarkan lebih higienis, halal dan pastinya tarif lebih murah.

Dalam kunjungannya siang hari ini, Gus Muhdlor bersama Wakilnya Subandi melakukan pengecekan sekaligus melihat langsung bagaimana kondisi, sistem yang berjalan dan tingkat kehigienisan RPH Krian. Sebagaimana masyarakat Sidoarjo tahu bahwa RPH Krian adalah satu-satunya tempat pemotongan sapi milik Pemrintah Kabupaten yang sudah teruji secara sistem dan mekanisme potongnya.

Bacaan Lainnya

Gus Muhdlor memaparkan dan membandingkan harga pemotongan sapi di luar atau milik perorangan dengan yang ada di RPH Krian. Harga satu sapi di tempat pemotongan sapi biasa atau perorangan dipatok dengan kisaran harga Rp. 700.000 hingga Rp. 800.000 untuk satu sapi. Namun di RPH Krian, tarif yang dikenakan dipatok dengan harga Rp. 400.000. Itu sudah termasuk pengepakan daging, kepala dan kulitnya.

Ia juga mengatakan bahwa dengan harga yang sangat kompetitif di pasaran tersebut, RPH Krian diharapkan dapat mengalami kenaikan yang fluktuatif. Ini disampaikan karena RPH Krian mampu memotong kurang lebih 100 ekor sapi dalam seharinya.

“Saya kira arah RPH ini kenapa harus dimodernisasi? Karena kami ingin memastikan daging yang diterima dan beredar yang di Sidoarjo ini harus daging yang aman, nyaman, utuh dan yang terpenting halal,” ujar Gus Muhdlor. Kamis (04/03/2021).

Harapan yang disampaikan Gus Muhdlor saat dijumpai awak media siang tadi tidak lain adalah menjamin semua daging yang beredar dan diterima oleh masyarakat Sidoarjo tidak hanya Halal namun juga bersih dan higienis.

“Semoga adanya RPH ini daging yang diterima masyarakat Sidoarjo, pertama bersih kemudian tidak ada penyakit-penyakit dan sebagainya, ini penting. Hampir seluruh masyarakat Sidoarjo ini adalah mayoritas Islam, pemerintah wajib memastikan bahwa daging yang beredar dijamin ke halalan nya,” tandas Gus Muhdlor.

Tidak hanya itu, Gus Muhdlor juga tetap menghargai pekerjaan pemotongan sapi yang dikelola perorangan, karena kedepan masyarakat dapat memilih sendiri jasa RPH yang dikelola Pemerintah kabupaten ini sudah teruji dalam seluruh mekanismenya. Dan Gus Muhdlor sangat meminimalisir adanya sapi-sapi yang terindikasi gelonggongan dapat terjual bebas di masyrakat Sidoarjo.

“Dan yang terpenting hari ini kita meminimalisir adanya sapi-sapi gelonggongan itu, karena terkadang orang beli daging satu kilo tapi ternyata sebenarnya itu sapi gelonggogan akan lebih banyak kandungan airnya” tambahnya.
(fajar)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *